Senin 21 Jun 2021 09:43 WIB

UGM Dukung Edukasi Keuangan Syariah

Perbankan syariah diharapkan dapat tumbuh dengan baik memenuhi harapan masyarakat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Rektor Universitas Gadjah Muda (UGM) Panut Mulyono (kiri). UGM mendukung kegiatan edukasi keuangan syariah.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Rektor Universitas Gadjah Muda (UGM) Panut Mulyono (kiri). UGM mendukung kegiatan edukasi keuangan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mendukung penuh upaya edukasi dan sosialisasi keuangan syariah yang kini tumbuh dengan sangat baik. Terlihat dengan munculnya program studi, pusat studi dan komunitas forum diskusi yang terkait dengan keuangan syariah.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama UGM menggelar kegiatan literasi keuangan syariah bertajuk "Langkah Terarah Perbankan Syariah" pada Sabtu, 19 Juni 2021 lalu. Acara itu didukung KNEKS, Shafiec UNU Yogyakarta, Mardliyah Islamic Center UGM serta Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.

Baca Juga

"Semoga acara ini dapat memberikan informasi bagaimana prospek perbankan syariah di Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mengatasinya. Sehingga perbankan syariah dapat tumbuh dengan baik memenuhi harapan yang besar dari masyarakat Muslim dan masyarakat secara umum," kata Rektor UGM Panut Mulyono dalam sambutannya.

Mardliyah Islamic Center UGM saat ini memiliki kepedulian terhadap bisnis, keuangan, dan kewirausahaan (enterprenuer) yang berasaskan syariah. Mardliyah Islamic Center UGM bekerja sama dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga di luar UGM seperti BSI, OJK, dan KNEKS. 

Harapannya BSI dapat menjadi contoh dan bisa memberikan pengayoman kepada bank-bank kecil terutama di daerah seperti BPD syariah dan BPRS. Selain itu, dalam menjalankan perbankan syariah saat ini perlu mengembangkan teknologi yang berhubungan dengan big data, algoritma, dan kecerdasan buatan (artificial intelegence) dalam menjadi bank syariah yang mampu memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement