REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga masyarakat di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timor Leste kini dapat menikmati listrik 24 jam tanpa henti. Ini berkat peningkatan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Oepoli di Desa Netemnanu Utara, Kabupaten Kupang.
"Hari ini kami kembali mendapat kabar bahwa PLN telah mengoperasikan sistem kelistrikan Oepoli di perbatasan NTT-Timor Leste, yang awalnya 12 jam menjadi 24 jam penuh. Pemerintah terus mendorong PLN untuk dapat memberikan akses listrik yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya warga daerah 3T," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Netemnanu Utara, Andrea Mora bersyukur atas listrik yang dapat dinikmatinya tanpa henti sekarang. "Puji Tuhan, kami masyarakat Kecamatan Amfoang Timur mengucapkan terima kasih yang berlipat ganda karena listrik di Oepoli sudah menyala 24 jam, kami haturkan dengan ucapan doa," tutur Mora, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (21/6).
Pada kesempatan tersebut, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (IUW) NTT, Agustinus Jatmiko, menyampaikan hadirnya listrik selama 24 jam ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat setempat. "Saya harap warga di Oepoli, para tokoh masyarakat, para Perangkat Desa dapat memanfaatkan energi listrik tersebut lebih produktif, sehingga perekonomian masyarakat Oepoli semakin meningkat," ucap Jatmiko.
Jatmiko menambahkan, untuk melistriki daerah perbatasan membutuhkan upaya yang keras. PLN harus menambah kapasitas pembangkit dengan mendatangkan 1 Unit Mesin 160 kilo Watt (kW) dan 1 unit trafo dari kota Kupang dengan waktu tempuh selama 7 jam perjalanan.
"Kita ketahui, Daerah Oepoli terletak di Kecamatan Amfoang Timur yang terkenal dengan medan yang terjal dan sulit dijangkau karena harus melewati banyak sungai dan anak sungai," jelas Jatmiko.