REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat Ekonomi dari Universitas Andalas Syafruddin Karimi menyebut upaya pengembangan ekonomi di Sumatra Barat memerlukan konversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari Syariah. Karena dengan menjadi Bank Nagari Syariah akan mampu menarik pelaku usaha yang berstatus unbankable atau nasabah yang tidak memenuhi poin yang disyaratkan perbankan.
"Pembangunan ekonomi Sumbar membutuhkan konversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari Syariah untuk meningkatkan keuangan inklusif. Lebih dari setengah juta pengusaha di Sumbar unbankable," kata Syafruddin, Senin (21/6).
Syafruddin menyebut, dari 500 ribu pengusaha yang unbankable ini, beralasan keyakinan. Mereka tidak mau berurusan dengan Bank yang masih ada unsur riba.
Menurut Syafruddin, kehadiran Bank Nagari Syariah akan mampu menarik pelaku usaha unbankable. Sehingga inklusi keuangan di Sumbar dapat lebih meningkat. "Dengan begitu, produktivitas membaik dan pertumbuhan ekonomi makin inklusif," ujar Syafruddin.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Unand ini menambahkan, konversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari Syariah harus dilihat sebagai strategi memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Sumbar. Sumbar juga harus mengambil peran sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah secara nasional.
Menurut Syafruddin, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan oleh Sumbar Karena ekosistem budaya Sumbar sangat relevan ekonomi syariah.