REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar menyatakan para penggemar yang akan menonton Piala Dunia 2022 harus sudah mendapat suntikan vaksin virus corona. Perdana Menteri Sheikh Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz Al Thani menegaskan hal itu.
Tujuan utamanya adalah melindungi seluruh masyarakat dari penyebaran Covid-19. Pasalnya saat turnamen berlangsung nantinya, negara teluk ini bakal dibanjiri pengunjung.
Piala Dunia di Qatar digelar pada 21 November sampai 18 Desember 2022. Sheikh memprediksi pada momen tersebut, nyaris seluruh warga di dunia sudah mendapat vaksin corona.
Namun, ia merasa beberapa negara belum tentu telah memvaksinasi warganya secara keseluruhan. Pihaknya tak menolerir keadaan tersebut.
"Qatar tidak akan mengizinkan penggemar memasuki stadion tanpa menerima vaksin terhadap virus (corona) tersebut," kata Shiekh Khalid, dikutip dari Daily Mail, Senin (21/6).
Sebanyak 585 orang di Qatar meninggal dunia, karena covid. Selama pandemi, ada 220.800 kasus. Oleh karenanya, pemerintah setempat perlu membuat langkah preventif. Namun, mereka juga mencarikan solusi bagi para penggemar yang belum disuntik vaksin, tapi sudah berada di negara mereka.
"Kami sedang bernegosiasi dengan sebuah perusahaan, agar menyediakan satu juta dosis vaksin untuk mereka yang datang menyaksikan Piala Dunia Qatar," ujar Sheikh Khalid.
Informasi ini telah beredar. Namun penyelenggara belum memberikan komentar mengenai hal itu. Apa yang ditetapkan pemerintah Qatar, lumrah adanya. Ini demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Hungaria sudah mengeluarkan kebijakan seperti itu. Negara tersebut termasuk tuan rumah Piala Eropa 2020.
Terlihat Puskas Arena selalu penuh ketika Hungaria bermain. Penonton diminta menunjukkan sertifikat vaksin sebelum memasuki stadion di Kota Budapest itu.