Senin 21 Jun 2021 16:48 WIB

Surat Kabar Pro-Demokrasi Hong Kong Terancam Tutup

Dalam memo internal Apple Daily bisa ditutup setelah 26 Juni jika dewan memutuskan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Polisi berjaga di pintu masuk markas Apple Daily saat pendiri surat kabar Jimmy Lai ditangkap oleh petugas polisi di rumahnya di Hong Kong, Senin (10/8/2020).
Foto: Apple Daily melalui AP
Polisi berjaga di pintu masuk markas Apple Daily saat pendiri surat kabar Jimmy Lai ditangkap oleh petugas polisi di rumahnya di Hong Kong, Senin (10/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Surat kabar pro-demokrasi Hong Kong Apple Daily mungkin akan berhenti beroperasi setelah 26 Juni. Hal itu tercantum dalam memo internal surat kabar tersebut. Harian itu akan tutup bila dewan memutuskannya dalam rapat Jumat (25/6).

Pada akhir pekan lalu, polisi menggerebek kantor surat kabar itu dalam penyelidikan pelanggaran undang-undang keamanan nasional. Salah satu petinggi koran itu ditangkap atas dakwaan 'berkolusi dengan negara asing' dan aset tiga perusahaan yang terhubung dengan surat kabar itu juga dibekukan.

Baca Juga

Pada Senin (21/6), penasihat pemilik perusahaan induk Apple Daily yakni Next Digital yang saat ini dipenjara, Jimmy Lai mengatakan surat kabar itu terpaksa ditutup 'dalam hitungan hari'. "Pada Jumat dewan akan memutuskan apakah (perusahaan) akan terus beroperasi," kata memo internal tersebut.

"Bila pada Jumat mendatang dewan memutuskan untuk tidak melanjutkan operasi, daring akan berhenting mengunggah berita pada pukul 23.59 di hari itu, surat kabar akan berhenti beroperasi pada edisi 26 Juni," tambah memo tersebut.