Senin 21 Jun 2021 17:43 WIB

Kasus Covid-19 Naik, IDI Minta Tingkatkan Perlindungan Nakes

IDI meminta daerah dengan kasus tinggi mengambil langkah PPKM.

Rep: Mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasien positif Covid-19 saat menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (20/6). Tercatat sekitar 90 persen tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Kota Bogor telah terisi oleh pasien positif Covid-19 dengan total pasien sebanyak 115 orang. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pasien positif Covid-19 saat menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (20/6). Tercatat sekitar 90 persen tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Kota Bogor telah terisi oleh pasien positif Covid-19 dengan total pasien sebanyak 115 orang. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih meminta pemerintah meningkatkan perlindungan kepada tenaga kesehatan, di tengah lonjakan kasus Covid-19. Mengingat lonjakan kasus yang begitu tajam, diikuti peningkatan kasus kematian akibat Covid-19.

"Maka bersama ini Pengurus Besar lkatan Dokter Indonesia memohon kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang bekerja membantu perawatan pasien Covid-19, agar tidak mudah terinfeksi sehingga dapat terus memberikan pertolongan dan perawatan serta dapat menjamin pelayanan terhadap pasien," kata Daeng dalam siaran persnya, Senin (21/6).

Baca Juga

Daeng juga memohon kepada seluruh pemerintah daerah, khususnya yang daerahnya mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan daerah di sekitarnya untuk menyempurnakan strategi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Ini sebagai upaya memutus rantai penularan serta sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020.

"Segera mengambil kebijakan emergency dengan pengetatan dan pembatasan mobilitas serta aktifitas warga untuk mengendalikan kondisi darurat tingginya lonjakan kasus Covid-19 di daerah masing-masing dan mencegah kolapsnya pelayanan kesehatan," ujar Daeng.