REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III menargetkan swasembada gula konsumsi dengan memproduksi 2 juta ton gula pada 2025."Kami optimistis target tahun ini yang sudah giling 900 ribu ton, jadi pada tahun 2025 kami bisa menghasilkan 2 juta ton. Apabila ini terjadi maka tahun 2025 gula konsumsi tidak perlu impor lagi," kata Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (21/6).
Ghani menjelaskan perseroan memiliki luas area kebun tebu mencapai 420.000 hektare. Strategi swasembada gula konsumsi nasional akan dilakukan dengan membentuk holding pabrik gula bernama Sugar Company atau SugarCo.
Menurutnya, pembentukan holding pabrik gula memerlukan dana sebanyak Rp 20 triliun. PTPN akan menggabungkan tujuh anak usahanya yang bergerak dalam bisnis perkebunan tebu dan gula, yaitu PTPN VII di Lampung, PTPN IX sampai XII di Jawa Timur, dan PTPN XIV di Sulawesi Selatan.
Perseroan menggandeng investor dan Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi dalam mengumpulkan modal untuk membangun holding pabrik gula karena saat ini PTPN belum bisa meminjam dana dari perbankan karena sedang dalam tahap restrukturisasi, sehingga suntikan modal hanya bisa diperoleh dari luar."Konsep yang akan kami siapkan adalah SugarCo dimiliki oleh PTPN III kemudian kami undang investor. Kami juga akan melibatkan INA," kata Ghani.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa perseroan menargetkan sebanyak 20 persen hilirisasi produk gula bisa masuk ke pasar retail pada 2024. Kebijakan hilirisasi produk merupakan dedikasi PTPN dalam menertibkan harga yang di luar kendali dengan melakukan kegiatan operasi pasar.