REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel menyerang keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di wilayah pendudukan Yerusalem Timur pada Ahad (20/6) waktu setempat.
Menurut saksi mata, polisi mencegah warga memasuki alun-alun dengan menggunakan tongkat. Mereka juga menggunakan kekerasan untuk membubarkan wartawan dan warga Palestina yang berada di daerah itu untuk mendukung keluarga yang menghadapi ancaman pengusiran paksa dari rumah mereka.
Pasukan keamanan Israel juga menggerebek sebuah rumah di lingkungan itu dan menyerang penghuninya. Pada Sabtu (19/6), pemukim Israel menembakkan gas air mata ke penduduk dan warga yang melakukan aksi solidaritas untuk penghuni lingkungan itu.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak April akibat putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah demi pemukim Yahudi.
Situasi memanas setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga umat Islam, dan menyerang jamaah di dalamnya. Ketegangan menyebar ke Jalur Gaza, di mana Israel meluncurkan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 290 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta meninggalkan jejak kehancuran.
Gedung pusat kesehatan, kantor media dan sekolah juga menjadi sasaran dalam serangan itu. Pada 21 Mei, gencatan senjata yang ditengahi Mesir mengakhiri serangan 11 hari Israel di Gaza.