REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, jadi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak se-DKI Jakarta pada Ahad (20/6). Camat Cengkareng menyalahkan warganya atas sumbangan 238 kasus baru itu.
Camat Cengkareng Ahmad Faqih mengatakan, lonjakan kasus baru di wilayahnya terjadi karena warga yang semakin hari semakin abai menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kemungkinan warga mulai bosan.
"Mungkin karena bosan memuncak dengan berbagai pengetatan sehingga tingkat kesadaran untuk melakukan protokol kesehatan ini semakin abailah begitu," kata Faqih saat dihubungi, Senin (21/6).
Faqih menyebut, tak ada klaster penyebaran tertentu yang membuat lonjakan kasus. Namun demikian, diakuinya, memang banyak kegiatan yang digelar masyarakat dalam beberapa hari terakhir.
Jika pun ada yang perlu jadi sorotan, kata dia, adalah kerumunan di Pasar Jalan Baru (JB) yang berlokasi di Jalan Ruko Mutiara Palem Raya, Kelurahan Cengkareng Timur. Sebab, pasar itu beroperasi setiap hari mulai sore hingga malam.
"Nah yang paling diawasi Pasar JB itu. Kita pengetatan ekstra. Jam 21.00 masyarakat sudah harus bubar," kata Faqih. .
Faqih menambahkan, jumlah kasus aktif Covid-19 di wilayahnya kini ada sekitar 400-an. Wilayah yang masuk zona merah adalah RT 06 di RW 010, Kelurahan Cengkareng Barat. Ada 12 kasus yang tersebar di empat rumah di sana. Micro lockdown sudah diterapkan di RT tersebut.
DKI kembali memecahkan rekor kasus harian pada Ahad (20/6). Tercatat penambahan 5.582 kasus baru. Adapun wilayah penyumbang kasus terbanyak adalah Kecamatan Cengkareng.
"Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak adalah Cengkareng 238 kasus, Penjaringan 208 kasus, Tanjung Priok 206 kasus, dan Cilincing 202 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam siaran persnya, Ahad.