Senin 21 Jun 2021 23:21 WIB

Seorang Tahanan di LP Kelas III Dharmasraya Kabur

Diduga tahanan kabur dengan memanjat tembok.

Ilustrasi tahanan kabur
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi tahanan kabur

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PUNJUNG -- Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar), melarikan diri pada Senin (21/6) dini hari. Diduga tahanan kabur dengan memanjat tembok.

"Benar seorang warga binaan kabur diduga dengan cara memanjat tembok lapas," kata Kepala Lapas III Dharmasraya, Ahmad Junaidi di Pulau Punjung, Senin.

Ia mengatakan narapidana yang kabur bernama Wahyu Dui, warga Desa Pelarian, Kecamatan Bungo Dani, Kabupaten Bungo, Jambi, merupakan narapidana kasus pencurian.Ia mengatakan warga binaan itu dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan putusan satu tahun delapan bulan penjara dan telah menjalani hukuman sekitar satu tahun enam bulan.

Ia menjelaskan peristiwa kaburnya seorang napi diketahui saat dilakukan apel serah terima regu penjagaan pada pukul 07.00 WIB. Ketika dilakukan pengecekan seorang warga binaan kurang satu.

"Mengetahui hal itu petugas langsung melakukan penelusuran keliling lapas, sekitar pukul 08.20 WIB ditemukan kain sarung dan selimut yang diikatkan ke dinding tembok lapas serta jejak kaki di luar tembok. Padahal pukul 05.00 WIB napi ini masih terlihat ada di Lapas," ungkap dia.

Lapas saat ini telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengejaran napi kabur tersebut, kata dia.Ia meminta peran masyarakat untuk segera melaporkan kepada kepolisian dan lapas jika melihat atau mengetahui keberadaan narapidana itu. "Hingga saat ini kita terus melakukan pengejaran dan akan terus kami cari sampai dapat," katanya.

Ia menambahkan peristiwa kaburnya narapidana terakhir kali terjadi pada 2020. Jumlah narapidana Lapas III Dharmasraya sebanyak 232 sementara daya tampung hanya 132 sehingga sudah melebihi kapasitas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement