REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) menyatakan daftar tunggu umroh di Soloraya, Jawa Tengah, hingga saat ini mencapai 20.000 jamaah. "Kalau calon jamaah umrah yang gagal berangkat pasca-pembatalan untuk tahun 2020 sebanyak 625 orang," kata Ketua Perpuhi Her Suprabu di Solo, Senin (21/6).
Ia mengatakan kegagalan calon jamaah untuk berangkat umroh tersebut tidak lepas karena pandemi COVID-19 yang belum selesai hingga saat ini. Kendati demikian, Perpuhi masih terus membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin beribadah umroh.
"Di tahun 2021 ini kami masih terus membuka, ya memang hanya satu dua yang daftar, antusiasme masyarakat tidak setinggi di masa normal, namun kalau sudah tercatat mereka lebih tenang," katanya.
Mengenai biaya umroh yang harus dibayarkan oleh jamaah, katanya, sejauh ini masih mengacu pada asumsi biaya normal atau di luar aturan protokol kesehatan. "Karena peraturan terkait karantina kan masih berubah-ubah, jadi di luar prokes itu biayanya," katanya.
Pada masa normal atau sebelum pandemi COVID-19 anggota jamaah umroh yang berangkat dari Soloraya bisa mencapai 58.000 orang per tahun.