Selasa 22 Jun 2021 07:40 WIB

Panglima: TNI akan Memperkuat PPKM Mikro di Berbagai Daerah

Panglima TNI mengatakan PPKM mikro efektif tekan laju penularan Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Foto: Dok Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjono, mengatakan TNI akan memperkuat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di berbagai daerah. Menurutnya, kebijakan PPKM mikro sangat efektif menekan laju penambahan kasus positif Covid-19. 

"Kasus yang terjadi di kecamatan Cipayung, kemudian di Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun, Kabupaten Kudus, di desa Sidodowo di Lamongan, bahwa PPKM mikro ini sangat efektif untuk menekan laju pertumbuhan angka positif Covid-19," ujar Hadi saat memberikan keterangan pers.

Baca Juga

Untuk menekan laju penularan kasus, TNI akan memperkuat pelaksanaan PPKM mikro di berbagai wilayah. Pemerintah pun saat ini akan memfokuskan upaya pencegahan penularan kasus di hulu melalui kerja sama pemerintah daerah, sektor kesehatan, TNI, dan juga Polri.

"Salah satu contoh adalah pada tingkat RT RW bahwa peran dari Ketua RT ini sangat membantu, dibantu tentunya oleh bidan desa, oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan mapping apabila ada informasi terdapat positif Covid-19 di wilayah tersebut," jelasnya.

Setelah dilakukan pemetaan, selanjutnya pihak RT dan RW dapat melakukan pemisahan warga berdasarkan hasil pelacakan kontak erat. Bagi warga yang bergejala akan langsung dirujuk ke rumah sakit dan bagi warga yang tidak bergejala maka akan melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat.

"Tentunya isolasi mandiri dan isolasi terpusat akan ada SOP-nya sehingga desa juga akan memiliki isolasi terpusat yang tentunya akan didukung oleh dana desa, kebutuhan-kebutuhannya," kata Hadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement