Selasa 22 Jun 2021 09:05 WIB

Gara-Gara Piknik ke Pangandaran, Satu Kampung Jadi Klaster

Terdapat 37 orang yang ikut pergi ke Pangandaran dalam rombongan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada warga di UPTD Puskesmas Sambongpari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar tes antigen secara massal kepada warga Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi setelah terdapat 15 warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga yang berwisata keluar daerah.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada warga di UPTD Puskesmas Sambongpari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar tes antigen secara massal kepada warga Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi setelah terdapat 15 warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga yang berwisata keluar daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Akses warga di Kampung Sambongpari Kulon dan Sambongpari Kidul, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, masih ditutup hingga Senin (21/6). Penyebabnya adalah belasan warga di kampung itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Keaehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, munculnya kasus Covid-19 di kampung itu bermula dari adanya sejumlah warga yang berwisata ke Pangandaran beberapa pekan lalu. Setidaknya, terdapat 37 orang yang ikut pergi ke Pangandaran dalam rombongan tersebut.

Baca Juga

"Awalnya itu yang ikut ke Pangandaran ada 37 orang. Itu bukan orang Sambongpari semua, tapi ada yang dari wilayah lain," kata dia kepada Republika.co.id, Senin.

Usai berwisata dari Pangandaran, terdapat salah seorang warga Kelurahan Sambongpari yang mengeluh sakit. Setelah diperiksa, warga itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Petugas kesehatan kemudian melakukan penelurusan. Berdasarkan data terakhir yang diterima Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, terdapat 13 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sambongpari.

"Satu orang meninggal dunia, 12 orang masih isolasi. Dua orang di RS Dewi Sartika, delapan orang di RS Purbaratu, dan sisanya isolasi mandiri," kata Asep.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan masih menunggu laporan pemeriksaan terbaru dari klaster itu. Sebab, menurut dia, pada Senin siang dilakukan tes swab kepada 50 orang warga.

Menurut Asep, petugas kesehatan di lapangan terkendala adanya warga yang menjadi kontak erat enggan dites swab. Padahal, pengetesan itu dilakukan untuk memastikan kondisi mereka sehingga jika dinyatakan positif Covid-19 dapat segera ditangani.

Akses keluar-masuk warga di kampung itu masih dibatasi. Sejumlah warga berjaga di setiap jalan masuk ke kampung. Masyarakat yang berasal dari luar kampung tidak diperkenankan masuk jika tak ada urusan mendesak. Pembatasan itu dilakukan atas kesepakatan antarwarga sekitar.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengapresiasi upaya warga yang membatasi aktivitas di lingkungannya ketika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Kita terima kasih ada warga yang melakukan penyekatan secara mandiri. Artinya, warga sudah mulai sadar," ujar dia.

Ivan juga meminta satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 di level kecamatan dan kelurahan semakin meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, saat ini mulai terjadi kembali lonjakan kasus Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement