REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Milisi Taliban menguasai sebuah distrik utama di provinsi Kunduz utara Afghanistan pada Senin (21/6). Kelompok itu semakin memperluas kekuasan selepas pasukan Amerika Serikat (AS) melakukan penarikan bertahap hingga September.
Juru bicara polisi Kunduz, Inamuddin Rahmani, menyatakan, pertempuran di sekitar distrik Imam Sahib dimulai pada Ahad (20/6) malam dan pada Senin tengah hari, Taliban telah menyerbu markas distrik dan menguasai markas polisi. Rahmani mengatakan, milisi Taliban berada dalam jarak satu kilometer dari Kunduz, ibu kota provinsi tetapi belum masuk ke kota. Meskipun ada laporan tentang gerombolan kecil Taliban di dekat pinggiran dan penduduk mencoba pergi ke Kabul.
Lusinan distrik telah jatuh ke tangan Taliban sejak 1 Mei, ketika pasukan AS dan NATO memulai keberangkatan terakhir dari Afghanistan. Seperti distrik Imam Sahib di Kunduz utara, signifikansinya sering terletak pada kedekatannya dengan jalan raya dan kota-kota besar.
Imam Sahib berlokasi strategis di dekat perbatasan utara Afghanistan dengan Tajikistan, rute pasokan utama dari Asia Tengah. Rahmani mengatakan polisi dan tentara Tentara Nasional Afghanistan telah bersama-sama berusaha mempertahankan distrik tersebut.
Rahmani mengatakan masih belum jelas berapa banyak korban yang diderita. Belum ada laporan dari Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan dalam pertempuran yang berlarut-larut atau berapa banyak anggota Taliban yang terbunuh atau terluka.