REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lonjakan kasus Covid-19 harian masih berlanjut. Pada Selasa (22/6) ini, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan 13.668 kasus baru. Angka ini lebih rendah dari rekor yang sempat terjadi Senin (21/6) kemarin dengan 14.536 kasus. Kendati begitu, tren kenaikan kasus masih jelas terlihat pada grafik yang dirilis satgas.
Positivity rate Covid-19 harian juga mencatatkan angka yang tinggi, yakni 51,62 persen (khusus untuk PCR saja dan tes cepat molekular). Artinya, setiap satu dari dua orang yang dites PCR dalam 24 jam terakhir, positif Covid-19.
Catatan merah lainnya, angka kematian juga terus meningkat. Pada hari ini dilaporkan ada 335 orang yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Tercatat sejak 13 Mei 2021 lalu, tidak pernah lagi dilaporkan angka kematian harian di bawah 100 orang.
Kabar baiknya, tingkat kesembuhan juga terus menanjak. Pada hari ini dilaporkan ada 8.375 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Semakin tingginya angka kesembuhan sebenarnya masih akal karena kasus positif harian juga tinggi.
Dari penambahan kasus hari ini, Jawa Barat menyumbang angka tertinggi, yakni 3.432 orang. Posisi kedua ditempati DKI Jakarta dengan 3.221 kasus. Menyusul kemudian Jawa Tengah dengan 2.439 kasus, Jawa Timur dengan 746 kasus, dan DI Yogyakarta dengan 675 kasus baru.
In Picture: Karantina Wilayah Mandiri di Tasikmalaya
Menyusul tingginya angka penyebaran Covid-19, Kementerian Kesehatan RI menetapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk membatasi mobilitas dan interaksi, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat penularannya tinggi.
Sejumlah langkah tegas yang diambil pemerintah guna membatasi mobilitas masyarakat agar dapat mengurangi laju penyebaran virus Covid-19 salah satunya dengan memperpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.
PPKM Mikro akan diperpanjang selama dua minggu, mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021 dengan membatasi pergerakan masyarakat sebanyak 75-100 persen, disesuaikan dengan kegiatan dan zona merah penularan Covid-19.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sisi hulu harus ditangani dengan baik agar dapat mengurangi tekanan di sisi hilirnya.
"Di sisi hulu, kita harus membatasi mobilisasi masyarakat melalui penerapan PPKM Mikro guna mengurangi penyebaran virus dan juga pelaksanaan vaksinasi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataan resminya, Selasa (22/6).
Di sisi hilir, pemerintah akan fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan. Sebelum libur Idul Fitri tahun ini, kata Budi, Kemenkes telah melakukan langkah-langkah sebagai antisipasi terjadinya kejadian, merujuk pada pengalaman sebelumnya.
Langkah-langkah tersebut, di antaranya memberikan instruksi kepada rumah sakit di seluruh Indonesia untuk menambah jumlah tempat tidur dan ruang isolasi, menambah obat-obatan yang dibutuhkan serta peralatan seperti APD, dan juga menambah tenaga kesehatan.