REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bupati Indramayu, Nina Agustina, menilai, varian baru Covid-19 mungkin sudah masuk ke daerah yang dipimpinnya. Untuk itu, dia meminta agar warganya selalu waspada dan menaati protokol kesehatan.
"Dengan gejala yang dialami (pasien Covid-19 saat ini), (varian baru) mungkin sudah masuk,’’ kata Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Indramayu, Selasa (22/6).
Untuk itu, Nina tak bosan-bosan meminta warganya agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dia menyatakan, upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah tak bisa berhasil jika tanpa ada kesadaran dan kepedulian masyarakat. "Jadi walau Covid-19 yang lama ataupun varian baru, kita tetap harus hati-hati. Masyarakat harus peduli dan bersama-sama melawan Covid-19," tegas Nina.
Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, juga mengakui, ada kecurigaan mengenai sudah menyebarnya varian baru Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Namun, hal itu memang sulit untuk dibuktikan. "Memang kecurigaan ada, tapi tidak bisa langsung diambil kesimpulan karena harus dilakukan pemeriksaan WGS (Whole Genum Sequencing),’’ kata Deden.
Deden mengungkapkan, sekarang ini kondisi pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu cepat sekali memburuk keadaannya lalu meninggal dunia. Ditambah lagi, tak sedikit masyarakat yang menyembunyikan sakitnya karena takut ‘di-Covid-kan’ sehingga akhirnya kondisinya parah.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Selasa (22/6), hari ini terdapat penambahan 199 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan penambahan itu, maka total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu ada 10.147 kasus.
Dari total kasus itu, sebanyak 1.434 pasien masih dalam perawatan, 8.427 pasien sembuh dan 286 pasien meninggal dunia. Untuk jumlah pasien yang meninggal dunia, hari ini mengalami penambahan sepuluh orang dibandingkan sehari sebelumnya. Bahkan pada Senin (21/6) dan Ahad (21/6), penambahan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bahkan lebih tinggi, yakni masing-masing bertambah 13 orang.