REPUBLIKA.CO.ID, KATHUA -- Selama hampir tiga bulan, dari senja hingga fajar, Rita Devi mengikuti latihan serupa setiap hari. Harinya dimulai dengan pelatihan fisik, diikuti dengan kelas tentang manajemen perbatasan dan bekerja sama dengan polisi dan penjaga perbatasan jika terjadi pertempuran di sepanjang perbatasan antara India dan Pakistan.
Saat menjelang malam, Devi menerima pelatihan dalam penanganan senjata dan hukum dan ketertiban. Dia bersama dengan 73 pria dan perempuan muda lainnya, bekerja keras untuk menjadi perwira polisi khusus untuk membantu petugas penegak hukum di puluhan desa pegunungan di distrik perbatasan Kathua di Kashmir yang dikuasai India. Pakistan juga menguasai sebagian Kashmir, yang diklaim oleh kedua negara.
Devi mengatakan selalu ingin bergabung dengan polisi. "Posisi ini akan memungkinkan saya untuk membantu orang," katanya.
Petugas polisi khusus adalah pejabat polisi berpangkat rendah yang direkrut untuk pengumpulan intelijen dan operasi kontra-pemberontakan. Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan telah membantu di daerah perbatasan juga karena keakraban rekrutan lokal dengan topografi dan kemampuan untuk membantu polisi dan penjaga perbatasan selama keadaan darurat.
Tentara India dan Pakistan menjaga perbatasan de facto yang sangat militeristik, Garis Kontrol, yang membagi dua bagian Kashmir. Batas ketinggian 200 kilometer yang lebih rendah memisahkan Kashmir yang dikuasai India dan provinsi Punjab di Pakistan.
India menyebut bagian ini sebagai “perbatasan internasional” dan Pakistan menyebutnya “batas kerja". Kathua berbatasan dengan Punjab Pakistan. Perbatasan ditandai dengan gulungan kawat berduri, menara pengawas dan bunker yang meliuk melintasi kaki bukit dengan desa-desa kuno, semak-semak kusut, hutan, dan ladang padi serta jagung.
Orang-orang yang direkrut sedang dalam tahap akhir pelatihan mereka dan akan dikirim ke pos perbatasan polisi terpencil di Kathua. "Kami telah merekrut kelompok ini secara eksklusif untuk manajemen perbatasan. Kami melatih mereka untuk lebih terspesialisasi dalam menangani masalah seperti penembakan lintas batas," kata Kepala polisi Kathua, Ramesh Kotwal.
Perbatasan yang bergejolak antara India dan Pakistan telah sunyi sejak Februari. Kedua negara bersenjata nuklir itu menegaskan kembali perjanjian gencatan senjata pada 2003. Sebelum itu, pasukan di kedua belah pihak secara teratur bertukar artileri, roket, dan tembakan senjata ringan, menewaskan ratusan orang sejak gencatan senjata ditandatangani.