REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Sebanyak 2.963 kasus pembunuhan yang disengaja dilaporkan di Meksiko pada Mei.
Dalam konferensi pers, Menteri Keamanan Publik dan Perlindungan Warga Rosa Icela Rodriguez, mengatakan angka kematian akibat kekerasan itu adalah yang tertinggi sejak Juni 2020, ketika 2.413 kasus pembunuhan dilaporkan. Lebih dari separuh pembunuhan terjadi hanya di enam negara bagian di negara itu.
Negara bagian Guanajuato melaporkan kasus pembunuhan terbanyak dengan 1.545 kasus. Mei adalah bulan kelima berturut-turut yang menunjukkan peningkatan kasus selama masa jabatan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
Negara itu melaporkan 14.213 pembunuhan tingkat pertama selama paruh pertama tahun ini. Mengenai penculikan, Rodriguez mengatakan ada penurunan 60,4 persen pada Mei dibandingkan dengan Desember 2018, ketika Lopez Obrador pertama kali menjabat.
Dengan laporan tersebut, upaya Lopez Obrador dalam memerangi kejahatan terbukti gagal sejak dia menjadi presiden. Menurut Rodriguez, ada peningkatan 7 persen dalam pembunuhan perempuan selama lima bulan pertama tahun ini, serta peningkatan 30 persen dalam pemerkosaan, dan peningkatan 47 persen dalam perdagangan manusia.
Pada 2020, sekitar 97 warga dibunuh setiap 24 jam. Terlepas dari pandemi Covid-19 dan aturan pembatasan sosial, lebih dari 35.484 pembunuhan dilakukan sepanjang tahun, turun 0,4 persen dibandingkan dengan 2019, ketika 35.616 pembunuhan dilaporkan.
Menurut laporan pemerintah tentang keamanan, selama lebih dari 30 bulan Lopez Obrador menjabat, telah terjadi peningkatan dalam kematian akibat kekerasan.