Selasa 22 Jun 2021 20:50 WIB

Pembatasan di Boulevard Kelapa Gading Bersifat Situasional

Warga maupun toko-toko harus menghentikan aktivitasnya setelah pukul 20.00 WIB.

Jalan Boulevard Kelapa Gading. pembatasan mobilitas di Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk menekan penyebaran Covid-19 bersifat situasional (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jalan Boulevard Kelapa Gading. pembatasan mobilitas di Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk menekan penyebaran Covid-19 bersifat situasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Harlem Simanjuntak, mengatakan pembatasan mobilitas di Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara  bersifat situasional. Pembatasan diberlakukan untuk mencegah laju penyebaran Covid-19.

"Pembatasan ini bersifat situasional. Jika sudah kondusif, ada kemungkinan pemberlakuan pembatasan mobilitas akan dikembalikan seperti semula," kata Harlem dalam keterangannya, Selasa (22/6).

Dia mengatakan, pembatasan mobilitas di Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading berlaku untuk semua. "Baik orang yang melintas ataupun toko-toko. Semua harus menghentikan aktivitasnya setelah pukul 20.00 WIB ke atas," ujar Harlem.

Dia menyebut, masih terdapat empat pengecualian yang diberlakukan dalam pembatasan tersebut, seperti untuk warga setempat. Meski ada pembatasan, tetap dibolehkan lewat. 

Untuk selanjutnya yang berkaitan dengan kesehatan, seperti hendak ke rumah sakit maupun ke apotek dapat melintas. Seandainya ada hotel di lokasi tersebut juga diperbolehkan tamu hotel untuk lewat. Terakhir, mobilitas untuk keadaan darurat seperti pemadam kebakaran, kepolisian, ambulans ataupun TNI-Polri juga termasuk yang dikecualikan dari pembatasan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement