REPUBLIKA.CO.ID,- Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada makhluknya, khususnya manusia, adalah diturunkannya kitab suci Alquran. Alquran menuntun manusia ke jalan yang diridhai Allah SWT.
Pakar tafsir Alquran yang juga Dewan Pakar Alquran pada Pusat Studi Alquran (PSQ), Prof KH Ahsin Sakho Muhammad, menerangkan, manusia secerdas apa pun tidak akan dapat mengatur persoalan kehidupan yang begitu kompleks. Kehidupan tidak hanya meliputi kehidupan lahiriah, tetapi ada dimensi batiniah atau ruhaniah. Akal pikiran manusia pun tak mampu menjangkau hal-hal yang berkaitan dengan kegaiban.
"Karena kasih sayang Allah SWT kepada kita semua, Allah menurunkan Alquran al-Karim yang berisi berbagai macam hal yang menyangkut kebaikan manusia, baik kebaikan lahir maupun kebaikan batin, kebaikan dunia maupun akhirat," kata Kiai Ahsin dalam pengajian virtual bertema "Letak Keberkahan Alquran" yang juga disiarkan akun Youtube Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran, belum lama ini.
Dijelaskan, jauh sebelum Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sejatinya Alquran telah ada dan tersimpan dengan baik di Lauhul Mahfuz. Sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Buruj ayat 21-22.
Alquran diturunkan bersamaan diutusnya nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Kiai Ahsin mengatakan, hal itu merupakan keputusan atau iradhat Allah. Segala yang menjadi keputusan dan kehendak Allah adalah yang terbaik. Umat Nabi Muhammad SAW pun menjadi umat terpilih untuk membawa amanah kalamullah yang agung, yaitu Alquran al-Karim.
Karena Alquran adalah kitab suci yang diturunkan untuk keselamatan manusia, baik dunia maupun akhirat, Kiai Ahsin mengatakan, Alquran pun mempunyai berbagai konten. Salah satu di antaranya adalah bahwa Alquran itu kitab yang penuh berkah.