Menparekraf Optimistis Borobudur Awal Kebangkitan Pariwisata
Red: Ratna Puspita
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis magnet Borobudur menjadi awal kebangkitan ekonomi dan pariwisata Indonesia. (Foto ilustrasi Candi Borobudur) | Foto: ANIS EFIZUDIN/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis magnet Borobudur menjadi awal kebangkitan ekonomi dan pariwisata Indonesia. "Saya harapkan begitu dipromokan akan meningkatkan pariwisata tentunya dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga Uno pada penutupan "Trial of Civilization" di Plataran Resort, Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (22/6) malam.
Ia menyampaikan hari ini adalah konklusi dari "Trial of Civilization" (jejak peradaban) dengan merancang pola perjalanan untuk kesiapan dari Borobudur sebagai satu destinasi super prioritas. Trial of civilization atau jejak peradaban ini jadi daya tarik yang luar biasa atas satu pendekatan pariwisata yang lebih berkualitas dan memiliki dampak atas kelanjutan dan kelestarian lingkungan.
"Kita belajar mengenai hal-hal yang sangat esensial dari peradaban dan timbul pengetahuan yang sangat menarik bahwa kita bisa belajar tahun 800 waktu Borobudur berdiri itu budaya memijat atau spa sudah ada," katanya.
Sandiaga menuturkan mungkin Bali terkenal sebagai "spa capital of the world", tetapi di Borobudur ini tempat lahirnya budaya "massage". Di Borobudur, wisatawan juga bisa belajar agrowisata, mempelajari tentang kesehatan melalui yoga, juga ada kerajinan gerabah menggunakan keahlian tangan.
Wisatawan juga dapat berkunjung ke beberapa desa wisata yang memiliki balai ekonomi desa (balkondes) yang bisa menjadi penggerak ekonomi, membuka lapangan kerja dan di saat yang sangat penuh tantangan ini dituntut memiliki kesiapan yang lebih baik lagi, lebih tangguh lagi untuk menghadapi pariwisata era baru. Menurut dia, begitu nanti jalan tol Semarang-Yogyakarta dibuka dan Bandara baru Yogyakarta berfungsi secara optimal kunjungan wisatawan ke Magelang dan sekitarnya diperkirakan mencapai 8 juta hingga 12 juta.
"Berarti harus disiapkan Borobudur era baru yang lebih berkelanjutan, sehingga kunjungan wisatawan di sini bisa menghadirkan peluang usaha dan terbukanya lapangan pekerja," katanya.
Ia menyampaikan melihat di tengah pandemi yang sudah satu setengah tahun ini pariwisata dan ekonomi kreatif melakukan adaptasi dan jejak peradaban "trial of civilization" ini adalah bentuk adaptasi dan inovasi.