5. Gangguan Tidur
Sleep Apnea atau gangguan tidur dapat memblokir saluran udara saat tidur, menyebabkan otak lupa mengirim sinyal ke tenggorokan dan otot mulut untuk bernapas. Jika sinyal ini diblokir, itu dapat menyebabkan produksi air liur berlebihan, yang menyebabkan air liur.
Ada berbagai tingkat keparahan apnea tidur, dari ringan hingga ekstrem, tetapi apa pun yang terjadi, Anda harus segera menemui dokter. Dr Nasseri mengatakan apnea dapat diobati dengan alat oral, seperti mesin CPAP, untuk memposisikan ulang area rahang dan mulut agar jalan napas tetap terbuka. Sementara itu, cobalah untuk tidak tidur telentang guna melihat apakah air liurnya membaik.
6. Efek Samping Obat
Obat-obatan tertentu seperti antipsikotik dapat meningkatkan produksi air liur dan membuatnya sulit untuk menelan, yang mengakibatkan air liur, menurut Dr. Nasseri. Jika Anda baru saja mulai minum obat baru dan ternyata mengakibatkan ileran, diskusikan dengan dokter untuk melihat pengganti obat yang mungkin menjadi pilihan.
7. Semakin Tua
Air liur bisa menjadi bagian normal dari proses penuaan, kata Andrew Ordon, MD, seorang ahli THT dan ahli bedah plastik. “Warna wajah tidak sama dengan bertambahnya usia, dan hilangnya warna wajah membuat lebih sulit untuk mengontrol sekresi," kata Dr. Ordon. Perbaikan paling sederhana berkaitan dengan gravitasi bisa dengan mencoba tidur telentang daripada tengkurap atau miring untuk mencegah air liur keluar.