REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sejumlah petani di Kabupaten Serang mulai melirik potensi keuntungan dari tanaman Porang. Bahkan diperkirakan sudah di atas 250 hektare lahan yang ditanami tanaman jenis umbi ini.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengakui Kabupaten Serang memiliki potensi agrobisnis melalui tanaman Porang. Bahkan, bisa ekspor ke mancanegara. “Kita ingin punya sentra Porang dan akan kita dorong agar petani juga bisa produksi olahan juga agar bisa memiliki nilai yang besar. Kita bidik hingga bisa ekspor,” kata Tatu setelah meninjau tanaman Porang di Kecamatan Mancak, Selasa (22/6) lalu. dalam siaran pers.
Dia berharap, petani bisa menjual hasil produksi Porang ke luar negeri. Pasalnya, selama ini Jawa Timur yang mengelola hasil panen Porang dari petani Kabupaten Serang. “Kita pikirkan bersama agar bisa ekspor,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, satu hektare lahan petani bisa menghasilkan 40 ton Porang dalam tujuh bulan dan dalam satu tanaman bisa menghasilkan tiga bibit. "Dan bisa terus berkembang, karena tanaman Porang di luas satu hektare, bisa menjadi bibit lagi untuk tiga hektare lagi," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian agar menyediakan kebutuhan pengembangan tanaman Porang. "Peralatannya seperti pemanas Oven, kalau perlu berikut satu set mesinnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana menjelaskan, saat ini tanaman Porang sudah tersebar di lima Kecamatan. Yakni, Mancak, Padarincang, Gunungsari, Cinangka, dan Pabuaran. "Di Mancak saja ada 132 hektare, kalau semuanya mungkin di atas 250 hektare," kata Zaldi
Ia menambahkan, pihaknya akan menyatukan seluruh petani porang guna memperkuat produksi di Kabupaten Serang. Hal itu sesuai dengan intruksi Bupati Serang. "Jika produksi sudah kuat, kita akan mencari akses ke eksportir," ujarnya. ADV