REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Saad Ibrahim turut menanggapi aksi masyarakat di Madura yang menolak swab antigen di Jembatan Suramadu, Jawa Timur. Menurut Saad, masyarakat masih butuh edukasi dan teladan terus-menerus.
"Karena kita menghadapi semua lapisan masyarakat sehingga proses untuk edukasi itu masih tetap harus dilakukan, dilakukan, dan dilakukan. Bahwa menghadapi masyarakat yang seperti itu harus diterapkan prinsip kebijakannya baik dari pengambil keputusan, dari pemerintah, maupun dari sisi manapun," ujar Saad dalam sambungan telepon, Rabu (23/6).
Karena pandemi Covid-19 masih terus berjalan bahkan belakangan terjadi peningkatan di Indonesia, menurut Saad, maka harus menerapkan prinsip-prinsip protokol kesehatan dengan cara yang tepat. "Penanganan secara persuasif itu menjadi penting, kalau toh kemudian ada demo ini harus dianggap sebagai bagian dari koreksi, boleh jadi kemudian ada pendekatan yang ketika bersentuhan masyarakat secara umum itu perlu dikaji lagi dan sebagainya," ujar Saad.
Namun demikian, ujar Saad, saat kebijakan bersentuhan dengan masyarakat, tentu akan berhadapan dengan konsekuensi logis. "Artinya kita perlu melakukan sesuatu dengan melihat apa yang kita lakukan dan kemudian, konteks berikutnya perlunya percontohan untuk menerapkan prinsip protokol kesehatan itu," kata Saad.
Misalnya, ketika meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan baik, maka mereka yang berada di pemerintah ataupun kita di elemen penting harus juga menerapkan sebaik-baiknya. Mereka harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.
Sebelumnya, sempat terjadinya keributan di lokasi penyekatan Jembatan Suramadu, sisi Bangkalan, Madura, Selasa (22/6). Keributan tersebut dipicu adanya warga yang akan melintasi jembatan Suramadu dari Bangkalan menuju Surabaya, yang menolak dilakukannya tes swab antigen.
Pada kejadian tersebut, sempat terjadi aksi pengrusakan terhadap kursi-kursi petugas yang melakukan tes swab di Jembatan Suramadu. Para pengendara yang melakukan aksi itu langsung diadang petugas.