Rabu 23 Jun 2021 13:21 WIB

Tanda Seseorang Kecanduan Pornografi dan Cara Mengatasinya

Beberapa orang menghadapi dorongan tak terkendali untuk melihat konten erotis.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda seseorang kecanduan pornografi dan cara mengatasinya (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Tanda seseorang kecanduan pornografi dan cara mengatasinya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecanduan pornografi adalah topik kontroversial hingga membuat orang enggan membicarakannya. Yang dimaksud kecanduan poronografi adalah konsumsi pornografi (konten erotis) secara kompulsif hingga mengganggu pekerjaan, merusak hubungan, dan menghasilkan konsekuensi negatif.

American Psychological Association (APA) membantah mengakui kecanduan pornografi sebagai gangguan kesehatan mental seperti kecanduan narkoba dan alkohol. Namun, perdebatan terus berlangsung, apakah kecanduan pornografi harus diklasifikasikan sebagai gangguan kompulsif atau tidak?

Meskipun pornografi belum dianggap sebagai diagnosis resmi, beberapa orang menghadapi dorongan tak terkendali untuk melihat konten erotis, yang ternyata menjadi masalah bagi mereka, sama seperti kecanduan lainnya.

Bagaimana seseorang bisa kecanduan pornografi? Seseorang mungkin mulai menontonnya hanya untuk mengatasi kesepian, kebosanan, kecemasan, atau depresi. 

Pada awalnya, seseorang mungkin hanya menikmati kesibukan yang diberikan dari menonton, dan kebutuhan hasrat, tetapi pada saat tahu itu sudah cukup, seseorang mungkin menganggap konten pornografi menjadi bagian dari rutinitas harian.

Begitulah cara setiap kecanduan menyerang dan membahayakan kesejahteraan seseorang. Beberapa ahli yang percaya keberadaan kecanduan pornografi menjadi kompleks dan bermasalah.

Berikut beberapa penyebab seseorang bisa kecanduan pornografi, seperti dilansir di laman Times of India pada Rabu (23/6):

1. Tekanan psikologis.

2. Mengalami masalah hubungan.

3. Norma yang tidak sehat, seperti dorongan mengetahui bagaimana orang harus terlihat dan berperilaku saat berhubungan seks, siapa yang menikmati apa, jenis seks yang dapat dilakukan, dan norma serupa.

4. Penyebab biologis seperti perubahan kimia otak ketika seseorang melihat film porno.

Menonton film porno hanya karena menyukainya bukan berarti bisa dikategorikan kecanduan. Lantas, bagaimana bisa mengetahui bahwa pornografi menyebabkan masalah?

Berikut beberapa tanda atau gejalanya:

1. Ketika tidak dapat bertahan sehari tanpa menonton film porno dan cenderung mengambil risiko, seperti menontonnya saat bekerja.

2. Saat merasa kehidupan seks kurang memuaskan.

3. Mengabaikan tanggung jawab yang lain untuk melihat pornografi.

4. Merasa frustrasi atau malu setelah melihatnya, tetapi masih tidak bisa menahan hasrat.

5. Menghabiskan banyak uang untuk melihat konten erotis.

6. Menjadikannya media untuk mengatasi kesedihan, kecemasan, insomnia, atau masalah kesehatan mental lainnya.

Bagaimana cara mengobatinya? Kecanduan pornografi tidak dianggap sebagai kondisi medis nyata. Untuk itu, tidak ada perawatan khusus untuk hal yang sama. Namun, ada cara lain yang dapat membantu diri sendiri, yakni: 

1. Konseling hubungan

Konseling hubungan dapat membantu memecahkan masalah seksual dan emosional yang mungkin menjadi alasan terbesar kecanduan terhadap pornografi. Konseling hubungan dapat membantu berkomunikasi dengan pasangan, dan dapat mengatasi masalah yang dihadapi, serta membantu dalam membangun kepercayaan.

2. Psikoterapi

Penting untuk memahami hubungan dengan pornografi. Apa kebutuhan seksual yang tidak disadari sehingga mudah untuk mengembangkan strategi, dan akan membantu mengatasi tekanan psikologis.

3. Mengubah gaya hidup

Terkadang gaya hidup juga bisa menjadi alasan untuk menonton pornografi secara berlebihan. Banyak kebosanan atau kelelahan mungkin memberi kesempatan untuk mengambil jalan itu. Jadi cobalah untuk menikmati beberapa pekerjaan lain, seperti melakukan beberapa kegiatan di luar ruangan atau sesuatu yang disukai, yang mungkin mengalihkan perhatian dari melihat terlalu banyak konten pornografi.

Kecanduan pornografi dapat terjadi pada siapa saja, tidak ada kategori orang tertentu yang terpapar risikonya, dan dapat menyebabkan masalah serius tidak peduli apakah itu diterima secara medis atau tidak. Lebih baik mengobatinya sesegera mungkin daripada mengabaikannya. Mencari bantuan terapis terlatih atau meningkatkan gaya hidup nyatanya berhasil, jadi jangan tunda jika tidak dapat berhenti menonton film porno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement