Rabu 23 Jun 2021 13:59 WIB

40 Negara Desak China Buka Akses ke Xinjiang

China telah konsisten membantah laporan yang menyebut ada pelanggaran HAM di Xinjiang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
FILE - Foto tertanggal 3 Desember 2018, menunjukkan menara penjaga dan pagar tinggi berkawat duri di sekeliling  kamp konsentrasi di Kunshan Industrial Park. Berdasarkan data yang bocor menyebutkan tempat ini menjadi tempat indoktrinasi di Artux di Xinjiang.
Foto:

Pernyataan bersama itu pun mengutip beberapa contoh perlakuan tak manusiawi terhadap masyarakat Uighur, antara lain penyiksaan dan perendahan martabat perempuan yang dipaksa menjalani sterilisasi. Ada pula kekerasan seksual dan berbasis gender serta pemisahan paksa anak-anak dari orang tuanya.

 

"Kami mendesak China untuk mengizinkan akses segera, bermakna, dan tak terbatas ke Xinjiang bagi pengamat independen, termasuk Komisaris Tinggi," kata pernyataan bersama merujuk pada Bachelet.

 

Pada Senin (21/6), Bachelet telah berbicara lebih dulu di hadapan Dewan HAM PBB. Dia menyebut dirinya terus menjalin diskusi dengan China perihal kunjungan ke Xinjiang. Ia berharap hal itu dapat terealisasi tahun ini. “Terutama karena laporan pelanggaran HAM yang serius terus muncul,” ujarnya.

China telah konsisten membantah laporan yang menyebut ada pelanggaran HAM sistematis di Xinjiang, termasuk penahanan lebih dari satu juta masyarakat Uighur. Namun, Beijing tak menampik tentang adanya pusat-pusat pendidikan vokasi di sana.

 

Pusat itu sengaja didirikan untuk memberi pelatihan keterampilan dan keahlian kepada warga Uighur dan etnis minoritas lainnya. Dengan demikian, mereka dapat bekerja dan angka pengangguran di Xinjiang dapat berkurang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement