REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat penurunan jumlah penumpang pada hari kedua pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Rabu (23/6).
"Jumlah pengguna KRL kembali turun dengan berkurangnya masyarakat yang beraktivitas keluar rumah menggunakan transportasi publik," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulis, Rabu.
Anne mengatakan hingga pukul 09.00 WIB, KAI Commuter mencatat jumlah pengguna KRL sebanyak 125.303 pengguna atau berkurang sekitar 4 persen dibanding Selasa (22/6) pada waktu yang sama yang mencapai 130.150 orang. Stasiun-stasiun dengan volume pengguna terbesar antara lain Bojonggdede, Citayam, Bogor, dan Bekasi seluruhnya mencatat penurunan jumlah pengguna.
"Kondisi seluruh stasiun pun terpantau lancar dan tetap kondusif," ujarnya.
Sementara itu memasuki hari ketiga pelaksanaan tes acak antigen di stasiun, para calon pengguna KRL masih antusias mengikuti tes di Stasiun Cikarang, Bekasi, Bogor dan Tangerang. Hingga pukul 10.00 WIB, total sebanyak 80 orang calon pengguna KRL di empat stasiun tersebut mengikuti tes acak antigen dengan hasil tiga orang diantaranya reaktif sehingga tidak diizinkan naik KRL. Data ketiga orang tersebut kemudian telah dilaporkan ke Puskesmas setempat untuk dilakukan tindak lanjut.
Kemudian, pelaksanaan tes acak antigen sore hari ini akan kembali berlanjut di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai yang akan digelar sore nanti mulai pukul 15.30 WIB. "KAI Commuter mengimbau pengguna khususnya di stasiun-stasiun yang menjadi lokasi tes acak antigen untuk mengikuti layanan gratis ini. Layanan tambahan ini berlangsung hingga Minggu, 27 Juni 2021 mendatang," jelasnya.
KAI Commuter juga mengajak para pengguna yang masih melalukan perjalanan untuk memastikan kondisi tubuhnya sehat, serta tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker tiga lapis, menjaga jarak, mencuci tangan, serta menjauhi kerumunan. Jangan memaksakan diri naik apabila kondisi KRL sudah memenuhi kuota.