Rabu 23 Jun 2021 14:54 WIB

Kasus Jamur Hijau Usik Penyintas di India, Terkait Covid-19?

Setelah jamur hitam, kasus jamur hijau ditemukan pada penyintas Covid-19 di India.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tes usap atau swab test Covid-19 di India. Kasus jamur hijau  ditemukan pada seorang pasien laki-laki penyintas Covid-19 di India.
Foto: AP/Anupam Nath
Tes usap atau swab test Covid-19 di India. Kasus jamur hijau ditemukan pada seorang pasien laki-laki penyintas Covid-19 di India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kasus mukormikosis atau jamur hitam (black fungus) merebak di India, kini kasus jamur hijau juga mulai terdeteksi. Kasus jamur hijau (green fungus) ini ditemukan pada seorang pasien laki-laki penyintas Covid-19.

Jamur hijau merupakan infeksi jamur yang lebih dikenal dengan nama aspergillosis dalam dunia medis. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang berasal dari genus Aspergillus.

Baca Juga

Aspergillosis dapat memicu gejala seperti mimisan dan demam tinggi. Aspergillosis juga dicurigai dapat memicu terjadinya penurunan berat badan dan tubuh tak bertenaga atau lemas.

Gejala-gejala tersebut ditemukan pada seorang pasien laki-laki yang diterbangkan dengan ambulans udara dari Indore ke Mumbai untuk mendapatkan pertolongan medis. Kepala Departemen Penyakit Dada di Sri Aurobindo Institute of Medical Sciences (SAIMS) Dr Ravis Dosi mengatakan pasien berusia 34 tahun tersebut merupakan seorang penyintas Covid-19.

Pasien tersebut mulanya dicurigai mengalami mukormikosis yang saat ini memang sedang banyak terjadi di India. Namun, seperti dilansir India pada Rabu (23/6), serangkaian tes justru menunjukkan bahwa pasien tersebut mengalami infeksi aspergillosis pada sinus, paru-paru, dan darahnya.

Dr Dosi mengatakan, perlu ada penelitian lebih lanjut terkait infeksi aspergillosis pada penyintas Covid-19. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah dampak aspergillosis pada penyintas Covid-19 berbeda dengan aspergillosis pada pasien-pasien non Covid-19 lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement