REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Seorang warga di Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung mengaku dimaki-maki oleh petugas aparat kewilayahan saat sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah kontrakan. Ia yang terkonfirmasi positif Covid-19 lantas membagikan rekaman video ke twitter dengan keterangannya telah dimaki-maki.
Camat Batununggal, Tarya menceritakan kronologis awal kejadian tersebut yaitu pada awalnya pihaknya menerima laporan dari ketua RT setempat bahwa warga tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dan tinggal bersama ibu dan anaknya yang lain. Lantas pihaknya menawarkan bantuan agar ibu dan anaknya yang lain untuk tinggal terpisah sementara waktu agar tidak terjadi penularan.
Ia melanjutkan, belakangan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu ditemani oleh seorang laki-laki. Dan diketahui merupakan pacarnya.
"Ibunya merasa khawatir dengan anaknya sehingga memutuskan kembali ke rumah kontrakan dan setelah dilakukan tes antigen tanggal 22 Juni 2021, ibunya dinyatakan positif dan juga pacarnya," ujarnya, Rabu (23/6).
Ia mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan lapangan pada hari ini Rabu (23/6) dan terjadi keributan karena pasien sempat menolak untuk dipisahkan. Pihaknya membantah telah terjadi pengusiran atau caci maki.
"Pada saat pengecekan lapangan, sempat terjadi sedikit keributan karena pasien sempat menolak untuk dipisahkan dan diarahkan namun tidak benar bahwa terjadi pengusiran maupun caci maki," katanya.
Tarya memastikan warga tersebut akan dibantu untuk melakukan isolasi mandiri di rumah isolasi yang telah disediakan.
Lurah Gumuruh, Nurma Safarini mengatakan petugas puskesmas dengan aparat kewilayahan berupaya memisahkan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan yang tidak pada keluarga tersebut. Namun, terjadi kesalahpahaman hingga akhirnya yang bersangkutan memposting rekaman video yang merasa dicaci maki.
"Dicaci maki mungkin salah pengertian kan maksudnya gini mungkin ya yang namanya orang sudah dalam keadaan terdesak kan bisa aja dia melakukan apapun padahal kan tujuannya sok bu yang mau yang misalnya yang posisinya sebelah mana nih mana yang sakitnya kan nggak boleh satu rumah. Mungkin ada bahasa seperti itu dia tidak terima gitu jadi seolah-olah harus dipisahkan harus dipisahkan harus diusir bukan seperti itu," ujarnya.
Ia mengaku akan memisahkan mereka yang terpapar Covid-19 dengan yang tidak. Mereka akan ditempatkan di ruang isolasi mandiri yang berada di Kelurahan Gumuruh.
"Jadi sekarang kami akan lakukan untuk isolasi mandiri di tempat yang lebih layak lah, dia seperti itu jadi insya Allah kita kan daripada kita ribut kasihan sama yang sakit sok kita tempatkan untuk di manusiakan seperti itu," katanya.