Kamis 24 Jun 2021 01:45 WIB

Suami dan Istri Tidur di Kamar Terpisah, Apa Plus-Minusnya?

Keputusan ayah-ibu tidur terpisah akan berdampak pada keluarga secara keseluruhan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur (ilustrasi). Sejumlah pasangan suami-istri memilih untuk tidur di kamar yang berbeda.
Foto:

Beberapa alasan umum pasangan tidur terpisah termasuk mendengkur, gelisah, parasomnia, sering ke kamar mandi, atau jadwal tidur yang tidak sesuai. Dalam sejumlah kasus, tidur secara terpisah jadi pertanda sesuatu yang salah dalam hubungan atau menunjukkan hilangnya koneksi.

"Setiap pasangan harus memeriksa dan mendiskusikan dengan jelas dan spesifik tentang pikiran, perasaan, serta kebutuhan mereka seputar masalah ini untuk menemukan kompromi yang saling memuaskan," ujar Cilona.

Pakar perilaku senior di RAND Corp, Wendy Troxel, mengatakan, saat ini jumlah penelitian tentang pengaruh pengaturan tidur orang tua terhadap kondisi psikis anak masih relatif sedikit. Tren itu nyatanya meningkat, menunjukkan bahwa masalah tidur terpisah mungkin perlu ditangani oleh lebih banyak keluarga.

Troxel berpendapat, percakapan mengenai topik tersebut harus terbuka, jujur, apa adanya, dan sesuai usia. Anak yang lebih kecil bisa diajak memahami pentingnya istirahat malam yang baik dan anak yang lebih besar dapat diberi pengertian tentang pengaturan tidur yang tak biasa.

"Jelaskan kepada anak bahwa tiap keluarga berbeda dalam banyak hal. Barang kali orang tua tidur lebih nyenyak ketika mereka tidur terpisah, dan mendapatkan tidur yang sehat sangat penting," ucap penulis buku Sharing the Covers: Every Couple's Guide to Better Sleep itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement