Rabu 23 Jun 2021 17:07 WIB

Seribuan Anak di Cianjur Terpapar Covid-19 Selama Pandemi

177 anakyang terpapar Covid-19 diantaranya usia balita.

Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seribuan anak di Cianjur, Jawa Barat, terpapar Covid-19 selama pandemi, dan 177 anak diantaranya usia balita. Namun seluruhnya sudah kembali sembuh setelah menjalani isolasi di rumah sakit dan vila khusus.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, di Cianjur Rabu (23/6), mengatakan selama pandemi tercatat 6.485 orang positif Covid-19, sebanyak 1.081 orang diantaranya anak usia balita hingga 19 tahun.

"Untuk usia balita sebanyak 177 jiwa dan dari usia 5-19 tahun sebanyak 904 anak. Sedangkan dari seribuan anak, 1 orang yang meninggal dunia usia balita, sedangkan sebagian besar sudah sembuh," katanya.

Namun untuk angka saat ini, pihaknya belum memiliki data pasti berapa orang pasien anak positif yang masih menjalani perawatan. "Secepatnya kita akan melakukan pendataan berapa jumlah pasien anak yang masih diisolasi," katanya.

Ia menjelaskan, untuk balita yang tercatat positif Covid-19 rata-rata terpapar dari orang tuanya. Sedangkan anak usia di atas 5 tahun, sebagian besar terpapar saat bermain atau setelah melakukan kegiatan di luar rumah.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan seiring tingginya anak berbagai usia terpapar Covid-19, membuat pihaknya kembali mengundurkan rencana pembelajaran tatap muka yang dinilai rawan menciptakan kluster baru."Kita batalkan kembali rencana simulasi dan PTM di bulan Juli karena 20 persen anak berbagai usia di Cianjur, terpapar Covid-19. Ini kita lakukan sebagai upaya antisipasi dan menekan angka penularan yang kembali tinggi," katanya.

Ia mengimbau seiring tingginya penularan virus berbahaya di kalangan keluarga, penerapan prokes ketat tetap harus dijalankan meski tinggal dalam satu rumah, tetap menerapkan 6 M sebagai upaya memutus rantai penyebaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement