REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengaku senang karena para tenaga kesehatan (Nakes) di Jawa Barat yang tengah berjibaku dengan kenaikan kasus Covid-19 akan mendapatkan suplemen terapi Covid-19 Rhea Health Tone yang dikembangkan pertama kali para peneliti RHEA di Armenia.
"Tentunya, dengan donasi Rhea ini saya ucapkan terima kasih. Ini akan akan diberikan kepada Nakes terutama yang bertugas di zona merah," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (23/6).
Menurut Emil, untuk pembagian Rhe ini, kami akan mendistribusikan paling banyak ke Bodebek dan Bandung Raya. Baru, ke daerah-daerah. Emil pun meminta semua melakukan edukasi karena Covid 19 ini tidak akan selesai dalam jangka pendek.
"Atas nama masyarakat dan Pemprov Jabar saya haturkan terima kasih, saya coba anggarkan juga di masa depan," katanya.
Sementara menurut Inisiatior RHT di Indonesia Rudiantara, pihaknya akan mendonasikan 25.000 botol RHT pada jaringan yang sudah terbentuk oleh Program Puspa (Pemberdayaan 100 Puskesmas Jabar). Nilai totalnya, Rp 6,87 miliar.
Puspa, kata dia, sudah siap dengan jaringannya (maka pendistribusian 14,000 botol dilakukan bekerjasama dengan koordinator program Puspa, yaitu CISDI (Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) dan 11.000 botol akan didistribusikan melalui jaringan Pemprov Jabar.
“Mengingat situasi pandemi Covid yang menunjukkan tanda kenaikan, RHT akan mendonasikan produknya kepada front liner kesehatan untuk memperkuat daya tahan (imunitas) front liner kesehatan di Jawa Barat dan dimungkinkan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh front liner kesehatan yang terdapak virus Covid-19 (kuratif) dengan pemberian RHT sesuai tata cara uji klinik yang dapat memberi manfaat untuk percepatan perbaikan kondisi pasien,” kata eks Menkominfo ini dalam acara donasi RHT via daring bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung.
Eks Menteri Desa Eko Putro Sandjojo yang juga inisiator RHT mengatakan, RHT direkomendasikan sebagai bagian dari terapi pasien Covid-19 di Armenia.
Namun, kata dia, pihaknya mengaku tidak akan mengklaim suplemen ini sebagai obat Covid-19 karena harus melewati rangkaian ujicoba klinis. Pihaknya saat ini tengah melakukan ujicoba pengobatan menggandeng BPPOM dan RSHS Bandung juga RS Wisma Atlet Jakarta. Sementara untuk pencegahan dilakukan di RS Persahabatan Jakarta.
“Banyak yang sudah terbantu, percepatan penyembuhan bisa 5-7 hari mereka rata-rata PCR negatif. Tapi ini bukan suara akademik jadi harus on trial,” kata Eko.
Eko mengatakan aat ini RHT sudah mengirim 4.000 botol batch pertama kepada CISDI untuk didistribusikan kepada jaringan Puskesmas Program Puspa.
RHT adalah imunomodulator minyak esensial pertama di Indonesia yang telah mendapat sertifikasi BPOM pada bulan April 2020 (T1204633151 - sebagai suplemen). Rhea Health Tone memiliki penelitian yang luas terkait dengan manfaatnya sebagai imunomodulator serta berbagai penelitian untuk mengukur manfaat sebagai antibakterial, antivirus, anti peradangan dan kandungan antioksidan yang tinggi.
Salah satu penelitian yang sedang berlangsung adalah di Wisma Atlet dan RSUP Dr Hasan Sadikin dengan judul “Uji Klinik fase II Multisenter,terkontrol, acak, label terbuka untuk Menilai Efektivitas dan Keamanan Rhea Health Tone® sebagai Terapi Tambahan untuk Covid-19 pada Orang Dewasa yang Rawat Inap di Rumah Sakit di Indonesia”.
Ikuti Whatsapp Channel Republika