Rabu 23 Jun 2021 18:44 WIB

Rekor Baru Lagi, Kasus Covid-19 Tembus 15.308 per Hari

DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi, yakni 4.693 kasus baru Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). Akibat ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr Soekardjo penuh dengan bed occupancy rate (BOR) melebihi 100 persen, mereka terpaksa mengantre, bahkan belasan di antaranya terpaksa menunggu di lorong IGD karena masuk dalam daftar tunggu untuk dipindahkan ke ruang isolasi.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). Akibat ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr Soekardjo penuh dengan bed occupancy rate (BOR) melebihi 100 persen, mereka terpaksa mengantre, bahkan belasan di antaranya terpaksa menunggu di lorong IGD karena masuk dalam daftar tunggu untuk dipindahkan ke ruang isolasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan kasus positif Covid-19 harian kembali mencetak rekor. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, ada 15.308 kasus positif baru pada Rabu (23/6). Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sepanjang pandemi melanda.

Rekor kasus harian sebelumnya pecah pada Senin (21/6) dengan 14.536 kasus. Tren lonjakan Covid-19 yang terjadi pada gelombang kedua ini memang lebih parah ketimbang gelombang pertama. Pada gelombang pertama, puncak kasus harian terjadi pada 30 Januari 2021 dengan penambahan 14.518 kasus.

Baca Juga

Jumlah kasus aktif Covid-19 juga otomatis terus menanjak. Per Rabu (23/6), jumlah kasus aktif di Tanah Air tercatat sebanyak 160.524 orang. Sementara, total kasus yang pernah tercatat di Indonesia mencapai 2.033.421 kasus.

Catatan merah lainnya, tren angka kematian akibat Covid-19 juga terus meningkat. Pada Rabu (23/6) dilaporkan ada 303 orang yang meninggal dengan status positif Covid-19. Tercatat sejak 13 Mei lalu, tidak pernah lagi dilaporkan angka kematian di bawah 100 orang per hari.

Kabar baiknya, angka kesembuhan juga konsisten naik. Hal ini memang sejalan dengan lonjakan kasus positif yang signifikan. Total ada 7.167 orang yang sembuh dari Covid-19 pada Rabu (23/6) ini.

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi, yakni 4.693 kasus baru. Posisi kedua ditempati Jawa Barat dengan 2.910 kasus. Menyusul kemudian Jawa Tengah dengan 2.595 kasus, Jawa Timur dengan 873 kasus, dan DI Yogyakarta dengan 694 kasus.

In Picture: Bed Occupancy Ratio di Tasikmalaya Tembus 100 Persen

photo
Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). Pasien terpaksa antre, bahkan belasan di antaranya terpaksa menunggu di lorong IGD dikarenakan ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr Soekardjo penuh dengan bed occupancy rate (BOR) melebihi 100 persen. - (Antara/Adeng Bustami)

 

Lonjakan kasus Covid-19 yang juga disebabkan adanya varian baru yang lebih mudah menular ini berdampak pada peningkatan keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan. Karena itu, Presiden pun kembali mengingatkan masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Mari kita semua lebih berdisiplin, disiplin yang kuat dalam menghadapi wabah ini,” ucap Jokowi dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/6).

Selain meningkatkan kedisiplinan 3M, ia juga meminta agar dilakukan penguatan pelaksanaan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment hingga ke tingkat desa. Jokowi menegaskan, wabah Covid-19 ini nyata masih muncul di masyarakat. Virus yang dapat menjangkiti seluruh masyarakat ini harus dihadapi dengan berdisiplin menjaga diri.

Tak hanya dengan berdisiplin menjalankan prokes, ia juga meminta agar masyarakat dapat segera mengikuti vaksinasi Covid-19 yang disediakan secara gratis oleh pemerintah. Vaksinasi ini diperlukan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat serta menciptakan kekebalan komunitas.

“Saya minta satu hal yang sederhana ini, tinggallah di rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak. Hanya dengan langkah bersama kita bisa menghentikan wabah ini,” kata dia.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement