Rabu 23 Jun 2021 19:06 WIB

Jelang Idul Adha, DKP3 Sukabumi Gencar Pantau Hewan Qurban

Rencananya semua titik akan dipantau petugas.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jelang Idul Adha, DKP3 Sukabumi Gencar Pantau Hewan Qurban (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jelang Idul Adha, DKP3 Sukabumi Gencar Pantau Hewan Qurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi mulai dikerahkan memantau keberadaan hewan kurban. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban dan layak.

''Pemeriksaan hewan kurban mulai dilakukan pada Rabu (23/6) ini dengan mendatangi Pasar Hewan milik pemerintah,'' ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan. Nantinya untuk pemeriksaan antemortum di tempat persediaan hewan kurban se-Kota Sukabumi.

Pemeriksaan lanjut Andri, meliputi tempat penjualan yang sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan. Di samping itu kondisi fisik hewan meliputi status kesehatan, umur dan fisiologis hewan kurban.

Data sementara mengacu pada 2020 terdapat kurang lebih 70 titik tempat penyedia hewan kurban di Kota Sukabumi. Rencananya semua titik akan dipantau petugas.

Andri mengatakan, dengan masih adanya wabah pandemi Covid-19 maka proses penyembelihan harus memperhatikannya.

Namun dengan banyaknya animo masyarakat dari luar Kota Sukabumi yang ingin membeli di lapak-lapak persediaan hewan kurban di Kota Sukabumi. Sehingga perlu diperhatikan protokol kesehatan di lapak-lapak penjualan hewan kurban.

''Kami juga meminta kepada seluruh panitia hewan kurban nantinya untuk selalu melaksanakan pemotongan hewan kurban dengan tertib tidak mengundang kerumunan massa,'' kata Andri. Di samping itu selalu menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Untuk pemotongan hewan kurban ungkap Andri, kemungkinan tidak ada perubahan jumlahnya sekitar 300 titik pemotongan hewan kurban. Jumlah hewan kurban diperkirakan sekitar 1.000 an ekor sapi dan 2.500 ekor domba yang dipotong.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement