Rabu 23 Jun 2021 21:02 WIB

Laporan: Iran Gagalkan Sabotase ke Badan Energi Atom

Operasi itu tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto: ap/Planet Labs Inc.
Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media Iran melaporkan, operasi sabotase terhadap Organisasi Energi Atom Iran (IAEO) telah gagal. Operasi itu tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Pada Rabu (23/6) the Jerusalem Post melaporkan pihak berwenang Iran masih menyelidiki insiden ini.

Pada Juli 2020 dan April 2021 Iran dianggap berbohong ke media internasional mengenai kecilnya dampak operasi sabotase di fasilitas nuklir mereka di Natanz. Di kedua kasus itu, Pemerintah Iran mengeklaim kerusakan sabotase kecil dan itu adalah insiden yang rutin.

Baca Juga

Setelah media internasional melaporkan kerusakan yang sebenarnya, Iran baru mengakui sabotese itu menyebabkan program sentrifugal pengayaan uranium mundur beberapa hari.

The Jerusalem Post melaporkan, kedua operasi itu dikaitkan dengan badan intelijen Israel, Mossad. Perkembangan mengenai fasilitas IAEO menjadi isu yang sensitif saat ini bagi Iran.

Secara terpisah, Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya baru menyelesaikan putaran keenam negosiasi kesepakatan nuklir di Wina. Belum ada jadwal untuk pertemuan berikutnya.Tetapi masih ada perbedaan yang jelas antara pihak yang bernegosiasi.

Insiden sabotase ini dinilai dapat merusak posisi negosiasi Iran atau kepercayaan semua pihak.  Insiden sabotase ini terjadi beberapa hari setelah pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr tiba-tiba mati.

Kantor berita Fars melaporkan IAEO mengatakan, kerusakan teknis membuat pembangkit listrik itu harus tutup sementara dan memutus jaringan dari jaringan listrik nasional. IAEO mengatakan pembangkit listrik itu akan kembali beroperasi dalam hitungan hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement