Rabu 23 Jun 2021 21:20 WIB

Soal PTM, Pemkot Solo Lihat Perkembangan Covid-19

Penularan Covid-19 terhadap anak-anak menjadi perhatian, terutama menjelang PTM.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Qommarria Rostanti
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Republika/Prayogi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Solo terus mengalami peningkatan sejak awal Juni kemarin. Meningkatnya kasus Covid-19 tersebut menjadi pertimbangan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Rabu (23/6) secara kumulatif mencapai 12.463 dengan kasus aktif sebanyak 966 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 819 orang isolasi mandiri/terpusat dan 147 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 10.900 orang telah dinyatakan sembuh atau pulang, serta 597 orang meninggal dunia. Penambahan kasus baru pada Rabu (23/6) mencapai 171 orang.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan penularan Covid-19 terhadap anak-anak menjadi perhatian Pemkot, khususnya menjelang PTM yang direncanakan dimulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang. "Dampaknya kan PTM kami mungkin jadi ditunda kalau seperti ini terus," kata Ahyani kepada wartawan, Rabu (23/6).

Ahyani menyebut, sumber penularan Covid-19 pada anak-anak ternyata tidak dari luar, melainkan dari keluarga semua. Anak-anak tertular Covid-19 dari keluarganya di rumah.

Oleh sebab itu, Pemkot bakal melihat perkembangan penularan Covid-19 dalam sebulan ke depan sebelum pelaksanaan tahun ajaran baru.

"Ya PTM-nya kami lihat dulu. Menjelang tahun ajaran baru Juli ini masih ada dua kali periode PPKM, kami lihat perkembangannya seperti apa," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, Pemkot terus berupaya menekan penyebaran Covid-19 agar sekolah bisa menggelar PTM pada Juli mendatang.

"Kalau bisa (PTM) jangan (mundur). Sekali lagi kami fokuskan ke titik-titik zona hijau dulu. Anak-anaknya sudah antusias semua kok," kata Gibran kepada wartawan, Selasa (22/6).

Upaya lainnya dengan mengebut vaksinasi Covid-19. Pemkot mengerahkan sebanyak mungkin lini untuk percepatan vaksinasi. Selain di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, Pemkot juga menggelar vaksinasi massal di Balai Kota, mengoperasionalkan mobil keliling serta kerja sama dengan sejumlah pihak.

"Vaksinasi kami kebut setiap hari. Di mobil jalan, puskesmas jalan, puskesmas pembantu jalan, sasaran 18 tahun ke atas jalan, lansia dan pralansia masih jalan. Pokoknya kami enggak berhenti, ngebut. Lihat saja nanti Solo yang paling ngebut di Jawa Tengah," ujar Gibran.

Dia menyebut, untuk mencegah penularan Covid-19 pada anak-anak, orang tua diminta untuk menjaga anak-anak mereka. Salah satu caranya dengan tidak mengajak berkunjung ke tempat keramaian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement