Warga mengolah sampah daun untuk bahan pupuk kompos organik di Ponowareng, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Menurut warga, pengelolaan pupuk kompos organik oleh BUMDes Karya Sejahtera itu dalam sehari mampu menghasilkan sebanyak 30-40 kilogram pupuk dari sampah dedaunan dan kotoran hewan yang dijual Rp3.000 per kilogram dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan petani setempat. (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
Warga mengolah sampah daun untuk bahan pupuk kompos organik di Ponowareng, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Menurut warga, pengelolaan pupuk kompos organik oleh BUMDes Karya Sejahtera itu dalam sehari mampu menghasilkan sebanyak 30-40 kilogram pupuk dari sampah dedaunan dan kotoran hewan yang dijual Rp3.000 per kilogram dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan petani setempat. (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
Warga menunjukkan pupuk kompos organik hasil olahannya di Ponowareng, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Menurut warga, pengelolaan pupuk kompos organik oleh BUMDes Karya Sejahtera itu dalam sehari mampu menghasilkan sebanyak 30-40 kilogram pupuk dari sampah dedaunan dan kotoran hewan yang dijual Rp3.000 per kilogram dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan petani setempat. (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Warga mengolah sampah daun untuk bahan pupuk kompos organik di Ponowareng, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021).
Menurut warga, pengelolaan pupuk kompos organik oleh BUMDes Karya Sejahtera itu dalam sehari mampu menghasilkan sebanyak 30-40 kilogram pupuk dari sampah dedaunan dan kotoran hewan yang dijual Rp3.000 per kilogram dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan petani setempat.
sumber : Antara
Advertisement