REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Pandemi virus corona memicu rasa lapar untuk mengonsumsi berita tepercaya di masa krisis global dan kebanyakan orang menginginkan organisasi media tidak memihak dan objektif, kata Institut Reuters untuk Studi Jurnalisme, Rabu.
Kepercayaan pada berita tumbuh selama pandemi, terutama di Eropa Barat, membantu keberadaannama-nama (media) dengan reputasi pelaporan yang andal, meskipun ketidakpercayaan terutama terlihat pada media yang terpolarisasi di Amerika Serikat.
Mayoritas orang di seluruh negara percaya bahwa penyalur berita harus mencerminkan berbagai pandangan dan mencoba untuk bersikap netral, kata lembaga itu dalam laporan berita digital tahunannya.
"Kami telah melalui masa yang sangat gelap dan sebagian besar publik menyadari bahwa sejumlah organisasi berita sering menjadi cahaya terang dalam kegelapan itu," kata Rasmus Nielsen, Direktur Institut Reuters.