REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) optimistis penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo berjalan lancar. Kesigapan panitia penyelenggara (TOCOG) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) membuat KOI yakin untuk tetap mengirimkan kontingen ke multievent paling prestisius di dunia kali ini.
Presiden KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, TOCOG telah menyusun regulasi protokol kesehatan super ketat guna memastikan Olimpiade menjadi tempat yang aman bagi kontingen yang datang. Aturan tersebut dibukukan dalam Play Book dan wajib dipatuhi, salah satunya pendataan aktivitas atlet yang diserahkan empat pekan sebelum keberangkatan hingga tes berkala selama penyelenggaraan.
"Terlepas dari isu yang beredar, NOC Indonesia percaya Tokyo mampu menyelenggarakan Olimpiade extraordinary ini dengan baik. Ketatnya prosedur prokes yang diberlakukan membuat kami tak pernah ragu mengirimkan atlet ke Olimpiade,” kata Okto, sapaan Raja Sapta, Rabu (23/6).
Kesiapan Tokyo kian ditunjukkan pada 30 hari menjelang Olimpiade. Kampung Atlet dipastikan siap menyambut 11 ribu atlet dari seluruh dunia. Fasilitas yang disediakan pun sangat baik, yakni ruang makan yang dibuka 24/7 dan menyediakan berbagai jenis makanan halal, vegetarian, hingga gluten-free.
Sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19, TOCOG juga menyediakan Fever Clinic yang didedikasikan untuk atlet-atlet yang memiliki gejala serta didiagnosis positif. Area ini juga diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan kontak erat.
“Tokyo mengantisipasi segala kemungkinan. Atlet kita juga semua dalam kondisi baik. Perlu diingat juga, semua Kontingen Indonesia sudah vaksin. Insya Allah semua persiapan atlet Indonesia dalam kondisi baik sehingga mereka bisa berjuang maksimal bagi Merah Putih dan mempersembahkan medali bagi Indonesia,” tambah Okto dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Rabu (23/6).
KOI bersama Tim Chef de Mission (CdM) yang dipimpin Rosan P Roeslani tengah memperkuat koordinasi guna menyiapkan kebutuhan para atlet. Saat ini, Indonesia sudah memastikan 28 atlet yang akan berkompetisi di delapan cabor, yaitu bulu tangkis (11), atletik (2), panahan (4), menembak (1), rowing (2), angkat besi (5), surfing (1), dan renang (2).
Rosan menjelaskan persiapan para atlet berjalan lancar. Menurutnya atlet Indonesia sudah memasuki persiapan khusus, baik di dalam negeri dan di luar negeri. Seperti atletik yang mendatangkan pelatih AS Harry Marra serta penembak Vidya Rafika yang tengah berkompetisi di Serbia.
Terlepas dari persiapan yang tengah dijalani, Rosan mengimbau agar para pengurus dan pelatih lebih mengetatkan prokes di dalam dan di luar lapangan. Terlebih, kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah meningkat.
“Mari bersama-sama mengawasi atlet-atlet kita yang akan tampil di Olimpiade dengan lebih ketat lagi. Sekaligus mengetatkan protokol kesehatan. Sebab, jika atlet-atlet kita ini sampai terpapar Covid-19 akan sangat disayangkan,” kata Rosan.