Kamis 24 Jun 2021 02:54 WIB

Pentingnya Inovasi Layanan Publik dan Izin Usaha Farmasi

Kemudahan perizinan dilakukan dengan Penyederhanaan izin usaha farmasi

BPOM melakukan pemberian penghargaan bagi stakeholder yang memiliki komitmen dalam penyelenggaraan program pemerintah dan atau pengembangan obat di Indonesia.
Foto: istimewa
BPOM melakukan pemberian penghargaan bagi stakeholder yang memiliki komitmen dalam penyelenggaraan program pemerintah dan atau pengembangan obat di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudahan perizinan terkait obat melalui upaya deregulasi, dan simplifikasi proses bisnis untuk meningkatkan daya saing dan investasi pelaku usaha farmasi di Indonesia, menjadi bagian dari komitmen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kemudahan perizinan dilakukan dengan Penyederhanaan izin usaha, namun tetap mengutamakan aspek khasiat, keamanan, dan mutu obat yang akan dikonsumsi masyarakat sepanjang Product Life Cycle. 

Ketua BPOM, Penny K Lukito dalam keterangan tertulisnya Rabu (23/6) menyebutkan, sejalan dengan hal tersebut di era transformasi digital, BPOM terus berinovasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi digitalisasi. Bertepatan dengan  Hari Pelayanan Publik Internasional yang jatuh pada pada tanggal 23 Juni 2021, Badan POM menyelenggarakan Forum Pelayanan Publik Terpadu Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Product Life Cycle selama satu pekan yang dimulai pada tanggal 21 Juni 2021 sampai dengan 25 Juni 2021. 

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tema Sinergisme dengan Semangat Melayani Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 bertepatan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan menjadi fokus pemerintah untuk dapat menanggulanginya. "Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pembinaan maupun bimbingan teknis, mengingat pertemuan dan layanan konsultasi tatap muka sangat dibatasi," katanya. 

Pada kesempatan ini juga dilakukan pemberian penghargaan bagi stakeholder yang memiliki komitmen dalam penyelenggaraan program pemerintah dan atau pengembangan obat di Indonesia. Selain itu, untuk menjawab tantangan di era digital dan mendukung kemudahan komunikasi di masa pandemi, diluncurkan One Service Consultation Program melalui fitur layanan live chat pada subsite sertifikasicdob POM otomatisasi respon dengan robot whatsapp, dan notifikasi kepada PBF sebagai reminder pengajuan perpanjangan Sertifikasi CDOB. 

Kepala BPOM juga meluncurkan beberapa buku berjudul Buku Pengelolaan Vaksin Covid-19 di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Buku Seputar Karakteristik dan Mutu Vaksin Covid-19, dan Buku Serba Serbi Obat di Era New Normal. Badan POM akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembinaan dengan mengedepankan budaya inovatif, adaptif dan solutif. "Dalam menyusun kebijakan dan langkah, Badan POM sangat terbuka terhadap masukan dan informasi dari seluruh stakeholder dan masyarakat," kata Penny.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement