REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati, mengatakan pihak yang paling dirugikan dari penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode justru partai politik (parpol). Kesempatan kader parpol untuk maju dalam kontestasi pilpres menjadi terbatas.
"Ya parpol itu kan fungsi utamanya rekrutmen untuk kaderisasi anggotanya disiapkan menjadi pemimpin gitu ya. Nah sementara untuk maju ke dalam ruang kepemimpinan ini terbatas, kan justru akan merugikan bagi partai politik itu sendiri," kata Khoirunnisa dalam diskusi daring, Rabu (23/6).
Melihat kecenderungan itu, Khoirunnisa menilai seharusnya parpol satu suara menolak wacana tersebut. Seharusnya Pemilihan Presiden 2024 mendatang menjadi ajang bagi masyarakat untuk melihat wajah baru yang akan bertarung dalam kontestasi pilpres.
"Orang-orang yang fresh, orang-orang yang baru, yang mungkin masih relatif dari usia muda, yang menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat," ujarnya.