Kamis 24 Jun 2021 09:31 WIB

Casemiro Bawa Brasil Raih Kemenangan Dramatis atas Kolombia

Brasil masih terlalu tangguh bagi tim-tim Amerika Selatan lainnya.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Brasil merayakan gol kemenangan mereka saat melawan Kolombia dalam lanjutan Copa America 2021 di Rio De Janeiro, Kamis (24/6).
Foto: EFE/ANTONIO LACERDA
Para pemain Brasil merayakan gol kemenangan mereka saat melawan Kolombia dalam lanjutan Copa America 2021 di Rio De Janeiro, Kamis (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil terbukti masih mampu menjaga rekor kemenangan di pentas Copa America 2021. Sempat tertinggal lebih dulu dari Kolombia pada babak pertama, tim Selecao mampu bangkit dan menutup laga dengan kemenangan, 2-1, di partai kedelapan penyisihan Grup B Copa America 2021, Kamis (24/6) pagi WIB. 

Gol kemenangan juara bertahan Copa America itu dicetak oleh Casemiro pada menit terakhir laga. Kendati telah memastikan satu tempat di babak perempat final, pelatih Brasil, Tite, tetap menurunkan sejumlah penggawa terbaiknya di laga ini. 

Neymar tetap mengisi satu tempat di lini serang, sedangkan Thiago Silva masih diandalkan untuk memimpin lini belakang tim Samba. Namun, Tite memutuskan menurunkan Weverton, menggantikan Ederson di bawah mistar gawang. Pun dengan kehadiran Marquinhos, yang menggantikan Eder Militao sebagai tandem Thiago Silva. 

Selain itu, Casemiro juga diplot menggantikan Fabinho untuk menemani Fred di lini tengah. Sedangkan pelatih Kolombia, Reinaldo Rueda, melakukan empat perubahan di starting line-up Kolombia, dibanding saat dibekap Peru, 1-2, di laga terakhir. Daniel Munoz memgantikan Medina di posisi bek kanan. 

Selain itu, Rueda juga langsung menurunkan Mateus Uribe dan Luis Diaz, yang sudah bisa diturunkan usai melakoni sanksi larangan bertanding akibat kartu merah. Brasil dikejutkan oleh Los Cafetores saat laga baru memasuki menit ke-10. Sebuah gol cantik dicetak oleh Diaz. Winger berusia 24 tahun itu melepaskan overhead kick tepat di depan mulut gawang Brasil. Diaz menyambar umpan lambung dari Juan Cuadradado di sisi kiri pertahanan Brasil. 

Weverton, yang menggantikan Ederson di bawah mistar gawang Brasil, tidak bisa berbuat banyak dalam menghalau sepakan Diaz tersebut. Tim Samba langsung merespon kondisi ini dengan langsung mengendalikan permainana. Gelombang serangan demi serangan terus dilancarkan oleh para penggawa Brasil. 

Mulai dari tusukan Richarlison dan Everton Ribeiro di sisi-sisi sayap, hingga aksi Neymar yang berupaya menembus pertahanan Kolombia dari depan pertahanan Kolombia. Kendati begitu, setelah mencatatkan penguasaan bola mencapai 68 persen, Brasil belum bisa menyamakan kedudukan. 

Dari lima tembakan yang dilepaskan Brasil, hanya satu yang tepat mengarah ke gawang Kolombia. Di sisi lain, Kolombia, yang memanfaatkan serangan balik cepat, hanya mengemas satu tembakan tepat ke arah gawang. Satu tembakan itu yang berhasil merobek gawang Brasil. 

Untuk pertama kalinya dalam sembilan laga terakhir di semua ajang, Brasil menutup babak pertama dengan kondisi tertinggal. Tite pun merespon kondisi tersebut dengan melakukan pergantian pemain pada jeda antar babak. Roberto Firmino dipercaya menggantikan Everton Ribeiro. 

Peluang pertama Brasil pada babak kedua didapatkan Neymar, tepatnya pada menit ke-58. Setelah melewati sejumlah pemain dan mendapatkan celah di barisan pertahanan Kolombia, penyerang Paris Saint Germain (PSG) di melepaskan tembakan dari depan kotak penalti. 

Namun, bola hasil sepakan pemain termahal sejagat itu masih melebar di sisi kiri gawang Kolombia. Masuknya Firmino sedikit mengubah wajah serangan Brasil. Juara bertahan Copa America itu cenderung mengandalkan serangan dari sisi depan pertahanan Kolombia. Sebuah umpan backheel Firmino berhasil menembus barisan pertahahanan Kolombia. Neymar berhasil mengejar bola tersebut dan melewati kiper Kolombia, David Ospina. 

Sayangnya, bola sepakan mantan penyerang Barcelona itu hanya membentur tiang gawang Kolombia. Sedangkan dari kubu Kolombia, Yerry Mina dan kawan-kawan masih terus berupaya keluar dari tekanan para penggawa Brasil. 

Namun, keunggulan teknik para penggawanya membuat Brasil bisa mempertahankan dominasinya. Bahkan, hingga pertengahan babak kedua, Brasil tercatat menguasai bola hingga mencapai 69 persen. Akhirnya, sebuah skema serangan yang dibangun Brasil pada menit ke-78 berbuah maksimal. 

Sebuah umpan crossing Renan Lodi mampu disundul oleh Firmino di dalam kotak penalti. Laju bola hasi; sundulan penyerang Liverpool itu tidak bisa dihentikan oleh Ospina. Bola pun bersarang di pojok kanan bawah gawang Kolombia. Namun, gol ini mendapatkan sempat mendapatkan protes dari para penggawa Kolombia. Pasalnya, sebelum Renan Lodi menerima bola di sisi kanan lapangan, bola sempat membentur tubuh wasit dan mengganggu jalannya permainan. 

Wasit akhirnya tetap mengesahkan gol tersebut setelah mendapatkan hasil peninjauan dari VAR. Casemiro akhirnya tampil sebagai pahlawan kemenangan Brasil di laga ini. Pada menit terakhir masa injury time, tepatnya pada menit kesembilan, gelandang Real Madrid itu mampu menanduk bola hasil sepakan tendangan penjuru, yang dieksekusi Neymar. 

Casemiro berhasil lolos dari pengawalan para pemain bertahan Kolombia. Gol ini sekaligus mengakhiri laga ini. Atas hasil ini, Brasil kian mengokohkan posisinya di puncak klasemen sementara dengan raihan poin maksimal, sembilan poin dari tiga pertandingan. 

Setelah mencukur Venezuela, 3-0, dan diikuti kemenangan, 4-0, atas Peru, Brasil sukses membungkam Kolombia. Sementara buat Los Cafeteros, meski gagal mmemetik poin di laga ini, tim besutan Reinaldo Rueda itu tetap bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Grup B. Namun, Kolombia hanya unggul jumlah selisih gol dari Peru usai memiliki koleksi poin yang sama. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement