Delapan Personel Tim Pemakaman Covid-19 di Yogya Terpapar
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas pemakaman Covid-19 melakukan pemakaman dengan protokol Covid-19 di Yogyakarta (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Delapan anggota Tim Pemakaman Covid-19 BPBD Kota Yogyakarta terpapar Covid-19. Namun, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan, pelayanan pemakaman jenazah Covid-19 tetap berjalan.
Walaupun ada beberapa personel yang terpapar Covid-19, pelayanan dinilai tidak terganggu. Sementara, katanya, bagi personel yang dinyatakan positif sudah melakukan isolasi.
"Bagaimanapun pelayanan kedaruratan harus tetap berjalan, pelayanan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 tetap bisa berjalan. Kondisi teman-teman mungkin capek, dan imun turun," kata Hidayat di Kota Yogyakarta, Rabu (23/6).
Hidayat menyebut, ada delapan Tim Pemakaman BPBD Kota Yogyakarta yang melayani pemakaman jenazah Covid-19. Total personel sendiri mencapai 50 orang.
Meskipun begitu, pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD DIY. Hal ini dimaksudkan agar BPBD DIY dapat membantu pelayanan pemakaman jenazah Covid-19 jika nantinya petugas pemakaman yang ada tidak mencukupi untuk melakukan pelayanan.
Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi kenaikan pemakaman jenazah Covid-19. Hal ini juga berbanding lurus dengan lonjakan kasus positif Covid-19 di Provinsi DIY, termasuk Kota Yogyakarta.
"Tim BPBD DIY punya atensi dengan tim kami, selama recovery kegiatan tracing juga dibantu. Pemakaman juga dibantu BPBD DIY sekiranya mengalami ketidakcukupan personel dan sejauh ini tidak ada kendala," ujarnya.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan Pemkot Yogyakarta terus meningkat. Setidaknya, sudah dilaporkan 52 ASN yang terpapar.
52 ASN ini ada di delapan organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk ASN di BPBD Kota Yogyakarta. Namun, kasus terbanyak merupakan ASN di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).
"Dan saat ini sudah dilakukan tracing dan testing terhadap kontak eratnya. Kita tunggu hasilnya seperti apa, tetapi secara keseluruhan tidak mengurangi layanan pemkot kepada masyarakat, sebagian besar OPD tetap menjalankan fungsi sebagaimana tugasnya," kata Heroe.
Khusus untuk pelayanan di Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta sendiri, saat ini masih sudah ditutup. Namun, layanan secara terbatas masih dilakukan secara daring.
"Dinsos di-lockdown, tetapi layanan terbatas masih bisa dilakukan baik yang daring ataupun ada yang piket," ujarnya yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.