REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kementerian Perhubungan tahun ini akan memulai pengembangan Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara. Pengembangan pelabuhan melalui pendanaan kreatif non APBN dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pelabuhan Anggrek yang terletak di utara Sulawesi yang memiliki konektivitas dengan negara seperti Jepang, Korea, China, dan Hongkong. Untuk itu mengajak para investor swasta untuk berkolaborasi mengembangkan tidak hanya pelabuhan saja, tetapi juga untuk kepentingan kawasan sekitar (hinterland).
"Saya mendukung konsorsium pemenang lelang proyek pengembangan Pelabuhan Anggrek ini untuk mengembangkan pelabuhan, agar keberadaan pelabuhan ini bermanfaat untuk melancarkan pergerakan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan Kawasan sekitarnya," ujar Menhub saat meninjau kondisi pelabuhan bersama Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dan Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, Rabu (23/6).
Menhub juga meminta agar konsorsium dapat bersinergi secara nasional dan internasional terutama dengan Pemerintah Daerah misalnya untuk perluasan. Menhub bilang, pekerjaan kepelabuhan tidak bisa dikerjakan sendiri.
"Kami mendukung upaya pengembangan Kabupaten Gorontalo Utara yang termasuk daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP) ini untuk mengentaskan kemiskinan," ujar Menhub.
Selain itu, keberadaan Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat saling mendukung dengan Pelabuhan Gorontalo sehingga dapat menciptakan efisiensi dan tidak menimbulkan masalah seperti kemacetan.
"Melalui pengembangan Pelabuhan Anggrek ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara dan sekitarnya," ujar Menhub.