REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kohavi memuji kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya antaranya negaranya dan Amerika Serikat (AS). Dia menyoroti tentang upaya bersama menggagalkan agresi Iran.
“Kerja sama operasional IDF dengan militer AS belum pernah terjadi sebelumnya dalam cakupannya dan telah mencapai ketinggian baru. Tujuan aksi bersama dan utama bagi kedua pasukan adalah menggagalkan agresi Iran,” kata Kohavi saat berkunjung ke Komando Pusat Militer AS di Florida pada Rabu (23/6) dikutip dari laman Al Arabiya.
Menurut Kohavi, ancaman Iran tak dapat dianggap sepele. “Iran berusaha untuk membangun dan memperkuat teroris di banyak negara (serta) terus menimbulkan ancaman regional dalam hal proliferasi nuklir, sistem senjata canggih termasuk kemampuan rudal balistik, dan pembiayaan tentara teroris,” ucapnya.
Dalam kunjungannya ke AS, Kohavi bertemu Komandan Pusat Komando Militer AS Jenderal Frank McKenzie. Dia pun sempat melakukan pembicaraan dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan. Selain soal Iran, terdapat beberapa isu lain yang menjadi pembahasan seperti Suriah dan perkembangan situasi di Jalur Gaza.
Kohavi memulai kunjungannya ke AS pada Ahad (20/6) lalu. Kedatangannya ke sana terjadi empat pekan setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza. Kesepakatan itu mengakhiri pertempuran selama 11 hari yang berlangsung pada 10-21 Mei.
Sedikitnya 270 warga Palestina di Gaza gugur akibat serangan Israel. Dari total korban, lebih dari 60 di antaranya adalah anak-anak.