Gibran Klaim Solo tak Diistimewakan Soal Vaksin
Rep: Binti sholikah/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. | Foto: Republika/Prayogi
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengklaim kuota vaksin Covid-19 untuk Solo tidak ada keistimewaan. Hanya saja, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan percepatan sehingga capaian vaksinasi lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya.
"Saya sedikit curhat. Solo tidak diistimewakan. Jumlah vaksinnya rata sama. Semuanya sama," ujar Gibran saat pertemuan kepala daerah se-Solo Raya di Makorem 074/Warastratama, Solo, Kamis (24/6).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, total capaian vaksinasi sejak 26 Februari hingga 14 Juni 2021 mencapai sebanyak 120.937 jiwa.
Gibran juga mengaku Pemkot Solo mengalami kesulitan anggaran sejak pandemi Covid-19 melanda. "Kami juga mengalami kesulitan-kesulitan anggaran. Sama. Tidak diistimewakan. Sama semua kesulitannya. Ya mungkin saya pintar-pintar saja menyembunyikan kesulitan-kesulitan di Solo. Tapi kesulitan yang dialami di Solo itu hampir sama," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Pemkot Solo berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 dengan berbagai upaya. Sasaran vaksinasi tahap kedua telah diperluas, kini menyasar pralansia berusia 50-59 tahun, pelaku usaha di pusat perbelanjaan, pedagang kaki lima, bahkan sudah menyentuh masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas.
Selain itu, layanan vaksinasi juga diperluas. Tidak hanya fasilitas kesehatan (faskes) berupa puskesmas dan rumah sakit yang melayani vaksinasi. Melainkan, Pemkot mengoperasionalkan mobil vaksinasi keliling, serta berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mempercepat vaksinasi.
Sementara itu, Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, juga menyatakan Solo tidak diistimewakan dalam distribusi vaksin Covid-19.
"Tapi kerja saya benar-benar ini. Dan ini saya kerja sama lagi dengan pihak lain. Untungnya saya punya jejaring, ada yang memberi bocoran tawaran kerja sama vaksinasi," kata Siti kepada wartawan.
Menurutnya, Pemkot tidak mungkin melakukan percepatan vaksinasi sendirian. Karenanya, perlu menggandeng pihak lain. Dalam kerja sama tersebut, Pemkot Solo menyediakan vaksin, sedangkan pihak lain menyediakan sarana prasarana penunjang, termasuk tenaga kesehatan dan mengatur pendaftaran.
"Makanya saya kontrolnya benar-benar, diisi di Primary Care (P-Care). Kalau diisi P-Care terus nanti sistem vaksinasi saya dicatat yang benar, sistem vaksinasi ini akan menunjukkan vaksinnya sudah berkurang sehingga akan didrop, tapi ya harus cerewet," terang Siti.