Kamis 24 Jun 2021 19:30 WIB

Israel Larang Pemimpin Gerakan Islam Sholat di Al Aqsa

Pemimpin gerakan Islam dilarang sholat di Masjid Al Aqsa oleh Israel.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Pasukan keamanan Israel dan jamaah Palestina bentrok di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem pada hari Jumat lalu (18/6).
Foto: CNN.com
Pasukan keamanan Israel dan jamaah Palestina bentrok di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem pada hari Jumat lalu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Polisi Israel melarang seorang pemimpin gerakan Islam yang merupakan Anggota Komite Tinggi Arab Nagev yaitu Sheikh Osama Al Uqbi melaksanakan sholat di Masjid Al Aqsha selama sepekan. Dalam kurun waktu tersebut, Al Uqbi akan diperiksa. Larangan sholat di Masjid Al Aqsha bagi Al Uqbi pun dapat diperpanjang. 

Seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (24/6) Al Uqbi diperiksa di Pusat Penahanan Al Qashlah di Yerusalem. Pemeriksaan terhadap Al Uqbi terjadi setelah ia menerima telepon pekan lalu dan setelah itu ada surat resmi yang dikirim padanya

Baca Juga

“Selama penyelidikan, saya diberitahu bahwa saya dilarang sholat di Masjid Al Aqsha. Saya mengatakan kepada penyelidik bahwa Masjid Al Aqsa adalah situs Islam, Arab dan Palestina dan keputusan Anda sewenang-wenang dan ilegal karena saya seorang Muslim Palestina dan saya memiliki hak untuk memasuki Masjid Al Aqsha yang diberkati kapan pun saya mau. "

Pengacara Al Uqbi Khalid Zabarqeh mengutuk keputusan yang melarang kliennya ke situs suci Muslim dan melakukan sholat di sana, menurutnya itu adalah pelanggaran hukum internasional. Dia juga mengatakan bahwa larangan tersebut ilegal karena pendudukan tidak memiliki otoritas atas Yerusalem. Ia menekankan bahwa pelarangan terhadap Al Uqbi ke Al Aqsha  lebih bernuansa keputusan politik. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement