Kamis 24 Jun 2021 17:26 WIB

BMKG: Waspadai Dampak Banjir Rob di Pesisir Belawan

Fenomena banjir rob di Belawan dan sekitarnya terjadi dua kali dalam satu bulan.

Red: Bilal Ramadhan
Warga melintasi banjir yang merendam pemukiman penduduk di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020). Banjir akibat meluapnya daerah aliran sungai Belawan menyebabkan ribuan rumah warga terendam.
Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi
Warga melintasi banjir yang merendam pemukiman penduduk di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020). Banjir akibat meluapnya daerah aliran sungai Belawan menyebabkan ribuan rumah warga terendam.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar warga Kota Medan, Sumatera Utara, mewaspadai dampak fenomena banjir rob akibat aktivitas pasang air laut di pesisir Belawan dan sekitarnya.

"Kita imbau warga untuk waspada dampak pasang air laut maksimum yang diperkirakan terjadi mulai hari ini hingga 27 Juni mendatang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sugiyono.

Selain waspada, masyarakat yang tinggal di tepi laut juga harus siaga mengantisipasi banjir itu, karena diperkirakan lebih tinggi, mencapai 2,7 meter dari bibir pantai akibat mendekati bulan purnama.

Fenomena banjir rob di Belawan dan sekitarnya, dewasa ini terjadi dua kali dalam satu bulan, yakni ketika bulan purnama tiba dan memasuki awal bulan. "Maksimal 2,7 meter, tapi kalau awal bulan tidak sampai. Paling sekitar 2,4 meter yang menjorok dari bibir pantai ke daratan," kata Sugiyono.