REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH Zainut Tauhid Sa'adi, memastikan 27 asrama haji di seluruh Indonesia siap dijadikan alternatif ruang isolasi pasien Covid-19.
"Ada sebanyak 3.465 kamar yang siap digunakan untuk pasien Covid-19. Kira-kira dapat menampung sebanyak 10 ribuan orang," kata Kiai Zainut kepada Republika.co.id, Kamis (24/6)
Sehubungan dengan itu, Wamenag meninjau Asrama Haji Pondok Gede pada Kamis (24/6). Wamenag memastikan kesiapan Asrama Haji Pondok Gede menampung pasien Covid-19, sesuai arahan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Menurutnya, ada tiga gedung Asrama Haji Pondok Gede yang telah disiapkan dan bisa menampung 556 pasien Covid-19. Sebanyak 556 orang tersebut bisa ditampung di Gedung A, B dan C.
Selain kesiapan asrama, Zainut menegaskan pentingnya komunikasi dan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan setempat. Sebab, Kemenag hanya menyediakan kamar asrama sebagai ruang isolasi.
"Sementara tenaga medis, obat-obatan, tenaga pengaman dan konsumsi diserahkan kepada pemerintah daerah dan dinas kesehatan masing-masing," ujarnya.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag) Ramadan Harisman menyampaikan dalam waktu dekat akan mengundang Satgas Covid-19, BNPB, dan dinas kesehatan untuk mengkoordinasikan layanan ruang isolasi di asrama haji. Penanganan pasien Covid-19 menjadi kewenangan dinas kesehatan. Sementara, untuk konsumsi, tenaga medis, obat-obatan dan tenaga pengamanan, menjadi kewenangan dinas setempat yang terkait.
Direktur Rumah Sakit Haji Jakarta Mahesa Paranadipa menambahkan saat ini 44 pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Asrama Haji Pondok Gede. "Masih ada 28 kamar yang kosong. Saat ini Gedung Arafah yang digunakan, sudah dimanfaatkan untuk pasien Covid-19. Gedung Arafah ini terdiri dari dua lantai, setiap kamar dapat diisi oleh dua orang," ujarnya.