Kamis 24 Jun 2021 18:42 WIB

Pasien Isoman Kabur, 20 Warga Desa Tetangga Ikut Kena Covid

Camat Campaka Insanuddin Lingga menyebut berdasarkan informasi ada 4 pasien kabur.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Virus Covid-19 di lokasi pengungsian Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur mulai menyebar ke desa sekitar. Hal ini diduga karena ada pengungsi di Desa Cibokor yang kabur dari tempat isolasi menuju desa tetangga Desa Girimukti.

Data yang diperoleh menyebutkan, ada sebanyak 20 orang warga Desa Girimukti Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur yang terkonfirmasi positif Covid-19.  "Awalnya ada warga yang mengeluhkan kehilangan penciuman dan gejala lain yang mengarah ke Covid-19," ujar Kepala Desa Girimukti Dadan Supardan kepada wartawan, Kamis (24/6).

Baca Juga

Selanjutnya, warga tersebut dites antigen dan hasilnya positif Covid-19. Keterangan dari warga yang terkonfirmasi positif tersebut sebelumnya didatangi pengungsi dari Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber. Padahal, seharusnya warga itu menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif.

Dadan menerangkan, aparat desa langsung mendata warga Desa Girimukti yang juga mengalami hal serupa. Hasil pendataan dan tes, diperoleh ada 20 orang warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan warga yang terkonfirmasi kini sudah menjalani isolasi mandiri.

Aparat desa juga menyiapkan logistik untuk sehari-hari. Ia juga meminta mereka lebih patuh menjalani isolasi mandiri supaya tidak menyebarkan kepada yang lain.

Camat Campaka Insanuddin Lingga, menambahkan, informasi yang diperolehnya ada sekitar empat orang pengungsi yang positif dan kabur ke Desa Girimukti. Pengungsi tersebut mendatangi rumah kerabatnya di Desa Girimukti.

Terlebih jarak antara Desa Cibokor Cibeber dan Girimukti Campaka itu lokasinya dekat dan hanya terhalang aliran sungai. Keempat orang itu kabur melalui jendela dari tempat isolasi dan akhirnya menuju ke rumah keluarganya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Cibeber agar memperketat akses keluar masuk dari Desa Cibokor yang saat ini di-lockdown,'' kata Insanuddin.

Intinya akses minta agar diperketat, tidak ada lagi yang keluar masuk secara bebas apalagi yang terkonfirmasi positif. Sebab jika terus dibiarkan maka dikhawatirkan dampaknya jadi banyak yang terpapar.

Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan, memang ada pengungsi yang kabur. Namun kini sudah kembali menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Akan tetapi ada juga yang warga di Desa Girimukti yang bersilaturahmi ke rumah warga di Desa Cibokor sehingga ikut terpapar,'' cetus Ali. Sehingga saat ini dilakukan penjagaan di akses wilayahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement